JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Terungkap, motif pembunuhan ibu kandung yang dilakukan oleh anak sulung korban bernama Imam Ghozali (37) yakni, pelaku kerap meminta uang dan merasa sakit karena dibanding – bandingkan dengan adik-adiknya oleh korban.
Hal tersebut, diungkapkan oleh Kapolrestabes Semarang Kombes Pol M. Syahduddi dalam giat ungkap kasus, di Mapolrestabes Semarang, Rabu (26/2/2025).
Kapolrestabes menerangkan, tersangka Imam Ghozali seorang pengganguran itu, kerap meminta uang kepada ibunya untuk mabuk (membeli miras).
“Jika permintaanya tidak dituruti, ia (tersangka) tak segan langsung mengancam dan menganiaya ibu kandungnya sendiri,” ujarnya.
Selain itu, tersangka juga mengaku merasa sakit hati karena kerap dibanding – bandingkan dengan ke empat adiknya.
Dijelaskan, saat penangkapan pada Minggu (23/2/2025) lalu. Tersangka ditemukan dalam kondisi pucat dan lemah.
“Sekira 5 hari buron, tersangka ditangkap saat bersembunyi di rumah kosong sekitar 2 kilometer dari lokasi kejadian perkara,” tandasnya.
Kombes Pol Syahduddi juga menguraikan kronologi kejadian pembunuhan sadis tersebut.
“Peristiwa itu terjadi saat pelaku sedang menonton TV dan sempat terjadi pertengkaran dengan korban. Pelaku yang geram mengambil parang dari kamarnya dan menyerang korban yang sedang bersiap untuk beristirahat di kamarnya,” ungkapnya.
Korban mengalami beberapa luka tusuk dan meninggal di tempat kejadian perkara. Hasil otopsi mengungkap seberapa parah kekerasan tersebut.
“Korban meninggal dunia akibat luka tusuk di dada kiri hingga menembus paru-paru dan jantung kiri,” tandasnya.
Atas perbuatan, tersangka dijerat dengan beberapa dakwaan yakni, kasus KDRT yang mengakibatkan kematian dan pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman penjara 20 tahun dan/atau hukuman mati. (ucl)