JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Lama tak muncul “ Irang Perdana Arkad “ solois rock musik yang pernah booming bersama grup musik BIP diera awal tahun 2000 an, tiba-tiba tampil menghibur penggemar setia dan pengunjung di A to Z Semarang, Sabtu (13/11) dini hari pekan lalu.
Membawakan lagu – lagu rock hits era 90 an, Irang yang tampil besama rock band A to Z, aksi dan performa maksimalnya tetap mumpuni sebagai bintang rock yang banyak digandrungi penggemar khususnya kaum hawa.
Tidak saja menunjukan tajinya dalam balutan event rock musik yang dihelat oleh A to Z, Irang juga mampu menggiring andrenalin penonton dan penggemar setianya larus dalam irama nge-beat rock musik.
Beberapa lagu milik band top dunia diantaranya, Bon Jovi, Oasis dan lainya, mampu dibawakan nyaris sempurna oleh Irang. Aransemen seratus persen rock musik yang dimainkan ciamik oleh lokal band besutan A to Z, mampu mengimbangi vokal mumpuni mantan vokalis pertama BIP band tersebut.
Dikatakan Irang kepada Jateng Pos, usai tampil menghibur pengunjung, kehadiranya kali pertama di Semarang pada penghujung tahun 2018 ini, sebagai jawaban atas konsistensi karirnya sebagai musisi rock yang terus menyuarakan bahwa rock musik masih tetap berjaya diera milinial jaman serba digital.
“Cukup puas dan senang ternyata genre rock musik masih banyak diminati masyarakat, meski sekarang dijaman modern ini banyak bermunculan ragam jenis mix musik yang tumbuh bak jamur meracuni generasi milenial,”tegasnya.
Meski jarang tampil dilayar kaca, Irang mengaku terus berkarya dipanggung musik terbuka. Dan ia juga beberapa kali menelorkan single anyar bersama sesama musisi rock lawas yang dipopulerkan melalui kekuatan sosial media.
“Harus diakui era digital sekarang, banyak penyanyi pendatang baru muda dan cepat terkenal dengan dimensi baru promo di sosial media. Kami sebagai musisi era jaman analog mau ga mau harus bisa mengikuti perkembangan jaman tersebut,”jelasnya.
Lanjut irang, meski tidak sesibuk kala bergabung dalam sebuah band ia tetap eksis dan terus berkarya menghibur masyarakat khususnya penggemar musik rock.
“Musik itu universal, dalam arti sangat luas tinggal bagaimana kita menyikapinya baik musisi itu sendiri atau penggemar. Bagi saya mempunyai genre sebagai penyanyi itu harga mati, tidak lantas berubah jaman genre musik sebagai penyanyi juga ikut-ikutan berubah,”pungkasnya. (ucl)