JATENGPOS.CO.ID, BANDUNG – Ambisi PSIS Semarang untuk promosi ke Liga 1 tahun depan menemui jalan terjal setelah pada laga perdana Babak 8 Besar Liga 2 Grup Y menderita kekalahan 0-1 atas Persebaya Surabaya di Stadion GBLA Bandung, Rabu (15/11). Meski masih ada peluang lolos ke babak semifinal, perjuangan anak-anak Mahesa Jenar terbilang sangat berat.
Untuk bisa lolos, PSIS harus menyapu bersih dua laga sisa dengan kemenangan yakni melawan PSMP Mojokerto dan PSPS Pekanbaru. Sehingga pertandingan selanjutnya melawan PSMP Mojokerto pada Sabtu (18/11) mendatang merupakan partai hidup mati PSIS.
Jika kalah lagi, maka dipastikan PSIS akan tersingkir dan gagal promosi ke Liga 1. Kemenangan sangat dibutuhkan untuk menjaga asa PSIS lolos ke babak semifinal.
Dalam pertandingan melawan Persebaya kemarin, Pelatih PSIS Subangkit menurunkan skuad yang sedikit berbeda, lantaran absennya gelandang serang Harry Nur karena kondisinya tidak fit. Erick Dwi yang dipasang di depan sendirian pun tidak bisa berbuat banyak karena tidak banyak mendapatkan sodoran umpan dari lapangan tengah.
Permasalahan yang paling menonjol sepanjang pertandingan, terutama babak pertama adalah keroposnya barisan gelandang PSIS. Praktis Persebaya menguasai lapangan tengah, dan dengan mudahnya mengirimkan umpan-umpan ke gawang PSIS yang dijaga Aji Bayu.
Serangan demi serangan Bajul Ijo yang dimotori sang kapten Rendi Irawan terus memborbadir pertahanan PSIS. Akhirnya malapetaka bagi PSIS terjadi pada menit ke-18 saat penyerang Persebaya Irfan Jaya menceploskan bola ke gawang PSIS.
Tendangan Irfan Jaya sebenarnya tidak begitu keras, Namun bola placing yang meluncur ke pojok kanan gawang PSIS tidak mampu dijangkat Aji Bayu. Gol pun terjadi, dan Persebaya semakin diatas angin untuk terus menekan.
Sedangkan PSIS yang mencoba membalikkan keadaan selalu gagal membangun serangan hingga ke gawang Persebaya, Serangan PSIS yang dimotori Rival Lastori dan Melcior selalu kandas di barisan pertahanan Persebaya.
Pelatih PSIS Subangkit menyadari ketajaman pemain depannya kurang kemudian melakukan pergantian pemain dimana Erick Dwi ditarik keluar digantikan Andird Wibawa. Namun pergantian pemain itu tidak membuat permainan lebih hidup.
Pada babak kedua, PSIS mencoba mengejar ketertinggalan dengan terus melancarkan serangan. Namun koordinasi yang kurang bagus antar lini membuat serangan yang dibangun tidak membuahkan hasil.
Pada menit ke-85, PSIS nyaris menyamakan kedudukan melalui striker pengganti Aldaeir Makatidu. Namun, Aldaeir yang sudah lolos dari kawalan pemain belakang Persebaya gagal memaksimalkan peluangnya.
Justru Persebaya yang tetap bermain cepat pada babak kedua juga mengancam dengan beberapa kali melakukan serangan balik. Beberapa peluang emas kembali diciptakan Persebaya, namun tidak ada satupun yang berhasil dikonversi menjadi gol.
Hingga peluit akhir babak kedua dibunyikan wasit, kedudukan 0-1 untuk Persebaya tak berubah. PSIS pun harus mengakui keunggulan Bajul Ijo pada laga Babak 8 Besar Liga 2. (mar/mg8)