JATENGPOS.CO.ID, DEMAK – Banjir yang melanda Desa Purwosari dan Prampelan Kecamatan Sayung Demak banyak mendapatkan perhatian khalayak. Salah satunya adalah banyak parpol yang datang membantu seperti partai Gerindra Demak yang kemarin membagikan 1000 nasi bungkus dan bahan makanan.
Dipimpin langsung oleh Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Demak H Maskuri dan diikuti jajaran pengurus DPC serta anggota DPRD Demak Fraksi Partai Gerindra mereka langsung membagikan nasi bungkus ke lokasi banjir.
“Ini sebagai salah satu wujud kepedulian partai sekaligus empati kemanusiaan ketika terjadi bencana,”ujar Maskuri disela-sela pembagian bantuan.
Sementara itu
Sementara itu Ketua DPD Partai Gerindra Jateng H Abdul Wachid melalui menyampaikan, bahwa banjir di Demak seharusnya bisa diantisipasi sejak awal.
” Sebab di Indonesia hanya ada dua musim setiap tahunnya, yakni kemarau dan penghujan, beda halnya dengan Jepang dan Amerika negara dengan empat musim,” jelasnya.
Salah satu bentuk antisipasi yang bisa dilakukan adalah ketersediaan logistik, dan juga penanganan infrastruktur.
“Hal lain yang perlu diperhatikan juga adalah normalisasi sungai, pemeliharaan tangul-tanggul sungai yang kritis, hingga pembatasan perijinan alih fungsi lahan,” ujar Abdul Wachid.
“Maka dalam waktu dekat saya akan mengajak Komisi IV, V dan VI DPR RI dan Kementerian terkait penanganan bencana banjir yang semakin meluas di Jawa Tengah ini,” terang anggota DPR RI Komisi VIII yang didampingi Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jateng Arie Wachid dan Ketua DPC Partai Gerindra H Maskuri.
Sementara itu Kepala Harian BPBD Kabupaten Demak HM Agus Nugroho didampingi Kabid Darlogpal Suprapto dan Camat Sayung H Sururi menjelaskan ada 1289 kk dan 2800 jiwa di delapan desa yang terdampak banjir.
“Untuk wilayah Kecamatan Sayung ada tujuh desa dan di Kecamatan Karanganyar ada satu desa yang terdampak banjir,” jelasnya.
“Ketinggian banjir di kawasan pemukiman bervariasi antara 15 cm – 100 cm, sehingga mayoritas warga masih memilih bertahan di rumah masing-masing. Meski ada beberapa mengungsi di tempat lebih tinggi seperti masjid dan mushola,” imbuhnya kemudian.
Menurut Agus Nugroho, banjir yang menggenangi ini merupakan limpasan sungai Dombo Sayung dan Wulan. Selain menyediakan perahu karet untuk mengantisipasi evakuasi warga.
” Jika memang dibutuhkan, nanti akan didirikan pula dapur umum yang melibatkan tim gabungan dari BPBD, PMI, Dinkes, Dinsos, TNI, Polri, Pramuli, juga Banser,” pungkas Suprapto. (adi)