JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meninjau uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) atau sekolah tatap muka di MAN 1 Solo. Dia mengingatkan bahwa kedisiplinan protokol kesehatan (prokes) harus dimulai terlebih dahulu dari para gurunya.
Ganjar tak ingin ada guru yang menjadi sumber penularan virus Corona atau COVID-19. Sebab menurutnya, klaster sekolahan yang pernah ada, bermula dari dari guru.
“Saya selalu titip bapak ibu (guru) dulu yang mulai. Kenapa? Pengalaman kita, guru yang tertular, lalu ke (menular ke) murid. Kita hati-hati,” kata Ganjar usai mengecek kesiapan PTM di MAN 1 Solo, Senin (29/2).
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, yang turut mendampingi Ganjar, juga diminta ikut aktif mengecek penerapan sekolah tatap muka. Menurutnya, menegakkan prokes memang membutuhkan pengawasan.
“Ini butuh latihan. Kalau latihan agak galak sedikit nggak apa-apa. Makanya tadi titip sama pak wali kota yang di solo bisa masuk ke kiri kanan, ditegasin,” ujar Ganjar.
Sementara itu, guru-guru pun masih dalam proses pemberian vaksinasi Corona. “Guru sudah vaksin tahap satu. Tahap dua minggu depan. Tetap jaga protokol kesehatan. Dengan cara itu semoga bisa berjalan baik,” kata dia.
Rencananya, sekolah tatap muka di Jawa Tengah dimulai serentak 5 April 2021. Meski demikian, sejumlah sekolah sudah lebih dahulu menerapkan simulasi atau uji coba sekolah tatap muka.
“SMP di Solo sudah 23 sekolah. SMA nanti 5 April. Kalau berhasil kita tambah. Bisa ditambah siswanya, bisa ditambah kelasnya. Tapi kan kita lihat situasi. Kalau tidak memungkinkan kita tidak akan gambling,” pungkasnya.(dtc/udi)