JATENGPOS.CO.ID, SALATIGA – Kepala Seksi Pemerintahan, Ketentraman, dan Ketertiban Umum ( Trantib) Kecamatan Tingkir Jarot Wahyu SH memberi pelatihan ketrampilan berupa pemanfaatan styrofoam kepada sejumlah pemuda di RT 03 RW 03 Kalibening,Kecamatan Tingkir.
Styrofoam yang selama ini identik untuk pembungkus atau pelindung, maka ditangan Jarot bisa digunakan untuk berbagai manfaat, seperti untuk list plafon rumah, hiasan rumah dan sebagainya.” Selama ini untuk list plafon rumah kita terpaku menggunakan gypsum, padahal bisa menggunakan styrofoam yang harganya jauh lebih murah, bisa dibuat sendiri dan mudah dipasang,” jelas ASN yang dikenal ramah ini.
Dikatakan Jarot, alat yang digunakan pun cukup sederhana yaitu berupa cuter dan blat/mal yang terbuat dari bahan alumunium yang bisa dibentuk sesuai selera.
” Blat atau mal itu fungsinya untuk memberi ornamen atau hiasan pada styrofoam,misalnya bunga, kupu-kupu atau yang lain untuk memperindah styrofoam ,“imbuhnya.
Dikatakannya, bahan yang digunakan yaitu styrofoam juga mudah diperoleh dan murah. Ia mencontohkan styrofoam ukuran 1 meter x 2 meter setebal 1 cm ( 1 lembar) seharga Rp 17 ribu itu dapat digunakan untuk membuat list plafon rumah bisa menjadi 12 meter.
” List dari bahan styrofoam ini bisa digunakan untuk bangunan dari tembok maupun papan kayu, jadi sangat fleksibel. Selain itu juga rumah menjadi bersih, rapi dan estetik,” jelasnya.
Jarot memberikan pelatihan ini secara gratis dan ia terbuka bila ada warga Tingkir atau kumpulan seperti PKK atau RT yang ingin diberi pelatihan ketrampilan styrofoam. Tujuan dari pemberian pelatihan ketrampilan ini, lanjut Jarot agar di era pandemi ini,disaaat banyak orang susah mencari penghasilan, diharapkan ketrampilan styrofoam ini bisa dimanfaatkan untuk menambah penghasilan karena hasilnya bisa dijual.
” Selain list rumah, styrofoam juga dapat dimanfaatkan untuk menjadi ornamen lampu, maket bangunan/gedung, karangan bunga dan sebagainya. Melihat banyaknya manfaat yang bisa diambil dari bahan styrofoam ini, maka bisa menjadi peluang bisnis baru. Karena keuntungan yang bisa diperoleh dari bisnis ini bisa mencapai 50% dari total biaya produksi. Karena itu, bisnis di bidang ini sangat menggiurkan. Lagipula, peluang masih terbuka lebar karena belum banyak competitor,” imbuh penghoby tanaman Bonsai ini.
Jarot juga menambahkan ide pemanfaatan styrofoam merupakan ide baru bagi ekonomi kreatif di Kota Salatiga, karena sejauh ini belum ada yang membuat ketrampilan seperti ini, sehingga dia yakin ini dapat menjadi peluang.
Jarot mendapatkan kerampilan ini secara otodidak, karena ia kebetulan suka dengan hal ketrampilan dan seni. Bermula dari hobi untuk memotong-motong styrofoam, muncul bermacam ide untuk membuat berbagai hiasan dari bahan yang ringan dan sederhana ini.
Hal ini juga yang membuat jarot pantas mendapat Juara 1 lomba ketrampilan di acara Dies Natalis SMPN 1 Jambu. Jarot mengharapkan apa yang dia lakukan dapat memebri ide segar bagi pelaku seni dan bisnis di era pandemi ini khususnya di Kota Salatiga.
“ Saya juga berpesan bahwa kunci utama dari bisnis ini adalah terus mengasah kreativitas dan inovasi agar kita mengikuti perkembangan model dan desain,” pungkasnya. (deb/bis)