JATENGPOS.CO.ID, PEKALONGAN – Pemkab Pekalongan mencatat ada 16.879 pemudik yang tiba di Kabupaten Pekalongan per 10 Mei lalu. Sebanyak 2.511 orang di antaranya hari ini pulang kembali daerah asalnya, namun 12 di antaranya tertunda karena positif COVID-19 dari hasil tes antigen.
“Jumlah perantau dan santri ada 12 (reaktif positif) dari hasil rapid test antigen. Kita lakukan isoman dan pengawasan ketat dari Dinkes,” kata Bupati Pekalongan Asip Kholbihi saat meninjau pelaksanaan test rapid antigen gratis di Puskesmas Kajen, Pekalongan, Selasa (25/5).
Asip menyebut para pemudik maupun santri itu kini menjalani isolasi mandiri. Ke-12 orang yang positif Corona dari hasil tes antigen itu tersebar dari berbagai kecamatan di Pekalongan.
“12 (orang) itu nyebar, ada yang Kandangserang, Paninggaran,” terangnya.
Asip menyebut 12 orang yang positif Corona ini terbilang kecil jika dibandingkan banyaknya pemudik yang tiba di Pekalongan. Dia menerangkan setelah isolasi mandiri, para pemudik yang rekatif COVID-19 ini nantinya akan dites ulang di puskesmas setempat.
“Tapi nilai itu, dari 2.511, 12-nya positif, itu saya kira masih dalam batas normal, bahkan masuk kategori, ya rendah sekali. Yang 12 ini belum bisa berangkat, isolasi mandiri dan nanti akan antigen lagi. Ini dilakukan gratis di puskesmas-puskesmas,” katanya.
Di sisi lain, Asip menyebut jumlah kasus virus Corona di wilayahnya makin menurun. Pihaknya memastikan warganya yang terpapar Corona menjalani isolasi dengan pengawasan ketat.
“Angkanya semakin menurun. Saat ini ada 51 warga yang reaktif COVID-19, sebagian besar melakukan isolasi mandiri dengan pengawasan ketat,” terang Asip.
Terpisah, salah seorang santri Ponpes Gontor Ahmad Yusuf Hidayat (16) mengaku sebelum kembali ke pondok, para santri diwajibkan membawa surat keterangan sehat bebas COVID-19. Ahmad menyebut pihaknya berencana untuk berangkat Rabu (26/5) besok dengan rombongan santri asal Pekalongan.
“Ini syarat kami para santri untuk bisa kembali ke ponpes lagi. Saya mondok di (Pondok) Gontor,” katanya.(udi)