JATENGPOS.CO.ID, KLATEN – Delapan kabupaten/kota di Jawa Tengah masuk zona merah penyebaran COVID-19. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyebut pihaknya belum perlu pemberlakuan status siaga.
“Tidak perlu status siaga, wong sudah ada aturan PPKM-nya kok. Tinggal kalau sudah terjadi penyebaran COVID-19 masyarakatnya tinggal lockdown mikro, lockdown mikro,” ujar Ganjar Pranowo pada wartawan usai mengecek isolasi mandiri di zona merah Desa Tijayan, Kecamatan Manisrenggo, Klaten, Rabu (16/6).
Ganjar menyebut delapan zona merah COVID itu antara lain Kabupaten Kudus, Demak, Pati, Jepara, Tegal, Brebes, Grobogan, dan Sragen. Dia pun meminta para kepala daerah setempat untuk saling bersinergi menangani kasus virus Corona.
“Kita mengajak bupati dan wali kota untuk kompak. Kompak itu untuk mencermati kiri kanannya,” lanjut Ganjar.
Ganjar lalu mencontohkan kasus COVID di Kudus yang sudah menyebar hingga daerah lainnya. Dia minta kegiatan yang mengundang kerumunan untuk dikurangi.
“Ada yang jemput usai dari Kudus positif, entah ada hubungannya atau tapi itu memper (pantas diduga). Di Sragen ibadah di rumah, acara keramaian dikurangi tapi sekali lagi antarkabupaten harus kompak,” kata Ganjar.
“Jangan di sini nutup pariwisata di sana buka, ini nanti dolan kesana, penyebaran bisa berlanjut. Alhamdulillah rekan rekan bupati dan wali kota sudah oke, maka saya keluarkan PPKM yang lebih ketat,” sambungnya.
Ganjar menyebut pemda setempat harus rutin sosialisasi protokol kesehatan (prokes). Selain itu dia minta pemda dan aparat bekerja sama untuk menegakkan disiplin prokes.
“Kita tingkatkan 5 M, tambah tempat tidur, menyiapkan isolasi terpusat dan bersama TNI Polri mengurangi kerumunan. Langkah strategis ini coba kita lakukan tapi sekali lagi butuh peran serta masyarakat,” ucapnya.
Ganjar menyebut selain Asrama Haji Donohudan, Boyolali, masing-masing daerah diminta menyiapkan tempat isolasi terpusat.
“Kabupaten/kota sekarang sudah membuat sendiri. Kemarin di Kudus tidak mau di Donohudan, ya silakan membuat sendiri dan akhirnya di rusunawa,” imbuh ganjar.
Sementara itu jika dikutip dari https://corona.jatengprov.go.id yang diperbarui pukul 12.00 WIB, maka jumlah kasus Corona yang dirawat dan isolasi mandiri di zona merah yaitu:
Untuk diketahui, pasca libur Lebaran angka kasus COVID-19 di Jateng meningkat. Peningkatan tertinggi ada di Kabupaten Kudus. Bahkan dari hasil sampel diketahui sudah ada varian baru COVID-19 dari India yaitu varian Delta.
Dari data https://corona.jatengprov.go.id tercatat saat ini kasus terkonfirmasi COVID-19 di Jateng sebanyak 15.395 kasus. Total terkonfirmasi termasuk sembuh dan meninggal sejak awal COVID yaitu mencapai 223.747 kasus. Angka kesembuhannya yaitu 194.074 kasus sedangkan angka kematian mencapai 14.278 kasus.(dtc/udi)