spot_img
27.2 C
Semarang
Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

BOR Isolasi-IGD Corona RSUD Boyolali

Telah Menambah Jumlah Tempat Tidur

JATENGPOS.CO.ID, BOYOLALI – Tingkat keterisian tempat tidur (TT) atau bed occupancy rate (BOR) isolasi dan IGD virus Corona di RSUD Pandang Arang (RSPA) Boyolali, Jawa Tengah, telah mencapai 100 persen. Padahal sebelumnya sudah ada penambahan kapasitas tempat tidur untuk pasien Corona di rumah sakit tersebut.

“Saat ini keterisian tempat tidur COVID di RSPA, 100 persen,” ungkap Direktur RSUD Pandan Arang Boyolali, Siti Nur Rokhmah Hidayati, Selasa (29/6).

Padahal, lanjut Nur, pihaknya telah menambah jumlah bed atau tempat tidur sebanyak 69. Dari kapasitas semula 164 tempat tidur ditambah 69, sehingga menjadi 233 tempat tidur di bulan Juni ini.

Nur menjelaskan saat ini ada enam bangsal di RSUD Pandan Arang Boyolali yang digunakan untuk merawat pasien Corona.

Baca juga:  Empat Mahasiswa Teknik Industri Unisbank Ikuti Internship ke Jepang

CU ini dari kapasitas 6 tempat tidur kita tambah 6 lagi sehingga menjadi 12 tempat tidur. Kemudian untuk IGD saat ini kami menambah jumlah tempat tidur di IGD, dari yang semual 10 kemarin kita tambahkan sekarang menjadi 26 tempat tidur. Terus kemudian kita pisahkan untuk yang COVID dan non COVID. Yang non-COVID kapasitas 8 tempat tidur,” urai Nur.

“Yang IGD COVID saat ini tempat tidurnya penuh, dan ini sudah kita tambahkan dari kemarin kapasitas 10 tempat tidur ini menjadi 26. Kita tambah 16,” kata dia.

Nur juga mengungkap kondisi terkini Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19 atau Brotowali 2, yang menempati Rusunawa di Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo. Dari kapasitas 72 TT, saat ini terisi 46 pasien. Pengelolaan pasien di Brotowali 2 ini juga masih di bawah RSUD Pandan Arang.

Baca juga:  11 Desa Masih Krisis Air Bersih, BAZNAS Salurkan Bantuan 100 Tanki Lewat BPBD Sukoharjo

Pasien COVID-19 yang masuk ke IGD RSPA, menurut Nur Rokhmah, mengalami gejala sedang ke berat. Mereka rata-rata mengalami keluhan batuk, pilek, panas, sesak, dan saturasi ada yang di bawah 90.

Peningkatan jumlah pasien yang masuk RSPA tidak hanya pasien dewasa. Namun, jumlah pasien anak-anak juga mengalami peningkatan.

Atas kondisi tersebut, RSPA Boyolali merekrut relawan sekitar 100 orang. Mereka terdiri dari dokter, paramedis, radiografer, cleaning service dan tenaga lainnya yang terkait.

“Kemudian untuk ketersediaan oksigen, untuk RSPA alhamdulillah cukup. Kita update hari ini tadi sekitar pukul 09.50 WIB, ini ketersediaan cukup untuk 27 jam ke depan dan insyaallah setiap hari pasokan oksigen baik liquid maupun tabung gas cukup,” tandas dia.(dtc/udi)

spot_img

TERKINI