30.3 C
Semarang
Kamis, 14 Agustus 2025

Pak Untung, Pria tak Punya Tangan Penjaga Rel Kereta di Randublatung (Part 2/3)

Pengin Punya Istri, Tapi Itunya Mlungker

JATENGPOS.CO.ID, BLORA –  Sebagai pria sejati, pak Untung yang tidak punya tangan ini juga pengin punya istrik dan anak. Tetapi hingga sekarang belum kesampaian. Pengin pacaran tapi belum ada yang mau juga. Kenapa?

Sebagai laki-laki yang sehat rohani, Pak Untung yang melajang sudah 50 tahun ini juga pengin punya anak dan istri. Kekurangan fisiknya yang kerdil dan tidak punya tangan, tidak membuatnya mati rasa terhadap lawan jenis. Kadang hasrat cintanya juga menggelora. Jika melihat orang lain punya pasangan, Pak Untung juga kepengin. Apa lagi jika melihat anak kecil, hati kecilnya juga menangis. Ingin menggendong anak.

“Tapi gimana lagi, sampai sekarang saya masih sendiri seperti ini,”kata pria yang sudah 32 tahun menjaga palang kereta di perempatan Wulung, kecematan Randu Blatung, Blora ini.

Saat Jateng Pos bertandang ke rumahnya, Dusun Nguleng, Desa Sambungwangan, Randu Blatung Blora, 11 Maret lalu, Pak Untung juga berpesan jika ada wanita yang mau kepadanya dengan senang hati menerimanya.

“Kalau ada yang mau, saya juga mau. Saya juga pengin seperti orang lain punya keluarga punya anak dan istri,”tambah pria tanpa kedua tangan sejak lahi ini.

Baca juga:  TKDN Semen Gresik Capai 97,8 Persen

Dia kadang merasa minder. Apa lantaran tubuhnya yang kerdil tanpa kedua tangan itu membuatnya terbuang dari kaum hawa? Kenapa mesti terlahir seperti ini?

“Padahal saya ya giat bekerja. Saya bisa cari uang. Meskipun hanya menjaga palang kereta,”imbuh anak pertama dari tiga bersaudara ini.

Dia mengaku berani susah untuk bisa hidup layak. Bahkan sebelum menjaga palang kereta, dia pernah menjadi kernet bus dan makelar penumpang di Blora-Cepu. Dia juga pernah merantau di Semarang.

“Prinsipnya saya urip wani nggetih (berani susah),”jelasnya.

Karena saking penginya, kadang dia juga suka nggodain wanita. Siapa tahu ada yang mau menikah kepadanya.

“Sebenarnya dia suka nggodain wanita Mas. Mungkin juga pengin menikah. Tapi ya itu Mas, ini saya buka rahasia ya, anunya (alat kelamin.red) itu tidak normal seperti yang lain. Ukuranya normal, tapi mlungker ke belakang,”kata Nyamidin, bapak Pak Untung.

Nyamidin tahu persis karena yang memandikan dan nyeboki sejak kecil. Kalau pas tegang juga panjang umumnya pria yang lain. Tetapi arahnya bengkok ke belakang bukan ke depan.

Baca juga:  Polresta Magelang Ungkap Kasus Kepemilikan 0,5 Kg Sabu, 4 Orang Diamankan

Sebagai orang tua, Nyamidin sebenarnya juga prihatin memikirkan anaknya itu. Sudah usia 50 tahun belum juga punya pasangan. Padahal anaknya punya hasrat seperti manusia lainya.

“Kamai hanya berdoa Mas, semoga Alloh maringi jodho (memberi jodoh.red) yang baik buat anak saya,”harapnya.

Juwarti, ibu pak Untung juga menimpali, sejak lahir pak Untung memang kurang beruntung seperti bayi lainya. Lahir ceprot terbungkus ari-ari sehingga tidak kelihatan. Setelah dibedah ari-arinya baru kelihatan sosok bayi tersebut. Namun tanpa kedua tangan dan badanya kerdil.

“Namanya Untung, tapi tidak beruntung seperti orang umumnya. Tidak punya tangan sejak lahir Om. Lalu siapa wanita yang mau kepadanya. Kita hanya pasrah saja,”kata Juwarti.

Karena lahir tidak umum itulah, tetangga sekitar waktu itu menjuluki pak Untung sebagai bayi ajaib. Selain tubuhnya tidak mempan jarum suntik, pas lahir lantai kamarnya terangkat ke atas saat banjir menyapu rumahnya. Kok bisa? Ikuti sambungan berikutnya. (bersambung)


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya