28.6 C
Semarang
Minggu, 6 Juli 2025

Rapat Koordinasi PKH Kabupaten Demak Tahun 2022 dalam rangka Penangan dan Pencegahan Stunting

JATENGPOS.CO.ID,  DEMAK – Pelaksanaan Kegiatan Rapat Koordinasi PKH Kabupaten Demak Tahun 2022 dalam rangka Penangan dan Pencegahan Stunting di Kabupaten Demak yang dibuka secara langsung oleh Bupati Demak, dr. Hj. Eisti’anah, S.E. bertempat di Pendopo Kabupaten Demak pada hari ini (12/05). “Seluruh elemen termasuk PKH diharapkan bersama-sama dalam upaya pencegahan permasalahan stunting di Kabupaten Demak yang angkanya masih relatif tinggi, dan penanganan permasalahan stunting juga merupakan salah satu dari program kerja prioritas Bupati dan Wakil Bupati saat ini.”, tutur Bupati pada saat pemberian sambutan kepada seluruh SDM PKH khususnya Pendamping Sosial PKH berjumlah 192 orang yang hadir pada kegiatan rakor tersebut.

Disebutkan oleh bupati, bahwa kemiskinan seringkali dipahami dalam pengertian yang sangat sederhana, yaitu sebagai keadaan kekurangan uang, rendahnya tingkat pendapatan dan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar hidup sehari-hari.

Padahal sebenarnya, pengertian kemiskinan  sendiri sangatlah kompleks. Dari sisi penyebab, kemiskinan disebabkan oleh faktor internal, atau dari masing-masing individu, seperti menjadi korban PHK. Atau factor komunitas masyarakat miskin itu sendiri, seperti rendahnya tingkat pendidikan maupun tingkat pendapatan. Selain itu juga disebabkan oleh faktor eksternal, seperti kondisi sosial, politik, hukum dan ekonomi.

Baca juga:  UIN Salatiga Dukung Mahasiswanya Berkarya

“Jika tidak segera ditanggulangi, kemiskinan akan menimbulkan masalah yang lebih kompleks, seperti menurunnya kualitas sumber daya manusia, munculnya ketimpangan dan kecemburuan sosial, terganggunya stabilitas sosial, dan meningkatnya angka kriminalitas,” tegasnya.

Tahun 2021, tingkat kemiskinan Kabupaten Demak berada di angka 12,92%, lebih tinggi dari Jawa Tengah yang berada di angka 11,79%. Pemkab Demak menargetkan di tahun 2022 angka kemiskinan Kabupaten Demak berada di angka 10,67% sampai 13,05%.

“Maka dari itulah, saya berharap seluruh pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Demak mampu memainkan perannya dengan apik. Seorang pendamping PKH, harus mampu memberikan pencerahan, harapan, serta optimisme (lighting), memberikan pendidikan (an educated), dan memberdayakan (an empowering) sehingga setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) memiliki semangat untuk terus bergerak maju. Harapannya adalah makin banyak KPM di Kabupaten Demak yang tergraduasi atau lepas dari kemiskinan. Tahun 2022, target KPM yang tergraduasi dan mandiri harus tercapai,” jelas bupati.

Baca juga:  1497 Calhaj Demak Ikuti Manasik

“Saya juga berharap Panjenengan selaku pendampung dapat mengubah pola pikir (mindset) dari seluruh KPM. Tanamkan semangat dalam diri mereka dan yakinkan bahwa mereka mampu mengubah kondisi hidup ke arah yang lebih baik. Saya sangat berharap, Program Keluarga Harapan ini bisa memutus mata rantai kemiskinan yang ada di Kabupaten Demak. Terus kawal dan awasi program ini sehingga tepat sasaran. Jangan sampai ada penerima yang seharusnya tidak berhak menerima,” ujarnya kemudian.

Selanjutnya bupati dan atas nama Pemerintah Kabupaten Demak, mengapresiasi seluruh pendamping  PKH yang telah berjuang mengentaskan kemisikinan. Bupati berpesan agar pendamping PKH terus meningkatkan komunikasi, koordinasi dan konsultasi. Setiap elemen PKH, baik koordinator,  pendamping maupun operator PKH harus saling asah, asih dan asuh, sehingga Program Keluarga Harapan dapat mewujudkan harapan-harapan para KPM.

“Mari bergerak bersama wujudkan Demak bermartabat, maju dan sejahtera dengan mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Demak,” pungkasnya. (*)

TERKINI

Pelajaran Duet Luthfi-Yasin

Rekomendasi

Lainnya