JATENGPOS.CO.ID, DEMAK – Guna meningkatkan capaian peserta KB MKJP, Balai Penyuluhan KB Kecamatan Bonang memfasilitasi pelayanan KB MKJP dalam Rangka HUT IBI Ke 71 yang dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB di PMB Titik Mulikhah. Dalam situasi pandemi Covid19 pelayanan tetap mengikuti Protokol Kesehatan. Pelayanan KB MKJP ini terlayani sebanyak 39 akseptor yang diantaranya 10 peserta Implant Ganti Cara, 25 peserta Implant Baru, dan empat peserta Implant Bongkar Pasang.
Perlu diketahui bahwa Metode kontrasepsi jangka panjang ( MKJP ) adalah alat kontrasepsi yang digunakan untuk menunda kehamilan, serta menghentikan kesuburan yang digunakan dengan jangka panjang. Jenis metode tersebut meliputi alat kontrasepsi dalam rahim ( AKDR ) atau dikenal juga intera uterine device ( IUD ), Implant dan kontrasepsi mantap seperti medis operatif wanita ( MOW ) dan medis operatif pria ( MOP ).
Sejak dilaksanakan program keluarga berencana pada era 1970 an pelayanan sejumlah jenis metode tersebut telah dilaksanakan di tanah air. Namun angka kesertaan KB dengan metode tersebut masih tergolong rendah, dengan kata lain dominan peserta jangka pendek sperti pil, suntik dan kondom.
Kabid P2PP Dinpermades Kabupaten Demak Soekardjo, SKM, M. Kes menjelaskan bahwa penggunaan kontrasepsi MKJP akan banyak manfaat baik dari aspek ekonomi maupun kesehatan. Serta mejarangkan jarak hamil dan melahirkan bagi keluarga. Penentuan jarak kehamilan adalah upaya untuk menetapkan atau memberi batasan kehamilan. Penentuan jarak kehamilan merupakan salah satu cara untuk menentukan berapa jarak yang akan direncanakan diantara kehamilan satu dengan yang lainnya.
Menurutnya, jarak kehamilan yang dianjurkan pada ibu hamil yang ideal dihitung dari sejak ibu persalinan hingga akan memasuki masa hamil selanjutnya yaitu 2-5 tahun. Hal ini didasarkan karena beberapa pertimbangan yang akan berpengaruh pada ibu dan anak. Dengan minimal waktu dua tahun memungkinkan ibu melakukan persiapan kehamilan. Dalam mempersiapkan kehamilan selanjutnya ibu sebaiknya mempersiapkan kesehatan yang sempat mengalami penurunan setelah merawat bayi.
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang, inmtera uterine device (IUD), Medis Operatif Wanita (MOW), Implant serta Medis Operatif Pria (MOP) tak hanya untuk menunda kehamilan. Namun lebih dari itu kontrasepsi tersebut meningkatkan kualitas program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).
Bangga Kencana, program yang bertujuan untuk mengarahkan agar keluarga mempunyai rencana berkeluarga, punya anak, pendidikan dan sebagainya sehingga akan terbentuk keluarga-keluarga berkualitas. MKJP adalah alat komtrasepsi untuk menunda, menjarangkan kehamilan serta menghentikan kesuburan dalam waktu yang relatif panjang.
Menurutnya Tim BPKB Bonang selalu berusaha meningkatkan komitmen dalam melayani kebutuhan ber-KB warga dengan meningkatkan intensitas dan kualitas pelayanan KB dalam rangka mempercepatan penurunan TFR, meningkatkan capaian MKJP juga lebih mengarah pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. (*)