JATENGPOS.CO.ID, DEMAK – Balai Penyuluhan KB Kecamatan Karangawen terus berupaya meningkatkan kinerja para kader di tingkat basis melalui pembinaan kader baik PPKBD dan Sub PPKBD, Senin (13/06). Langkah ini sekaligus sebagai upaya merawat semangat para kader yang merupakan ujung tombak program Banggakencana di tingkat dusun/RW dan desa.
Pembinaan oleh PKB/PLKB kecamatan Karangawen ini dilakukan dengan kunjungan lapangan sebanyak 12 desa secara bergiliran. Dalam pertemuan ini dilakukan “sharing” ilmu dan diskusi mengenai pemutakhiran data R1 PUS, cara KIE PUS calon akseptor KB, dan gambaran umum mengenai program percepatan penurunan stunting melalui TPK. Langkah ini akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan sekaligus sebagai langkah monitoring dan evaluasi program Banggakencana di tingkat basis yang ada di kecamatan Karangawen.
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan (P2PP) Dinpermades P2KB Kabupaten Demak, Sukardjo, SKM, M.Kes menjelaskan Program Bangga Kencana merupakan salah satu program dari BKKBN yang berfokus untuk mewujudkan Keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat di Indonesia, melalui berbagai kelompok kegiatan di masyarakat yang dalam hal ini difokuskan pada Bina Keluarga Remaja (BKR).
Menurutnya Program Bangga Kencana merupakan upaya mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat, melalui berbagai kelompok kegiatan di masyarakat yang dalam hal ini difokuskan pada Bina keluarga remaja (BKR). Dipilihnya Rusunawa Pangkalpinang yang terletak di kelurahan Ketapang sebagai tempat diadakannya acara tidak lepas dari lokasinya yang strategis.
“Saat ini adalah waktunya laju pertumbuhan penduduk harus dikendalikan. Salah satunya dengan melaksanakan program Bangga Kencana. Sebuah Program Keluarga Berencana yang digalakkan oleh Pemerintah yang bertujuan membentu keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera,” ujarnya.
“Saat dua tahun kemarin atau pada masa pandemi Covid-19, ada kekhawatiran terhadap penurunan jumlah peserta KB yang berpotensi meningkatnya laju pertumbuhan. Hal ini harus kita pikirkan jalan keluar dan dicarikan solusi terbaiknya. Tentunya ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah untuk dapat memberikan kembali pemahaman pentingnya program KB kepada masyarakat usai pandemic, agar program Banggakencana bisa berjalan,” pungkasnya. (*)