JATENGPOS.CO.ID, SALATIGA – Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit menegaskan indikator menjadi pemilih cerdas, bukan dari indicator-indikator aliran yang berbau Sara ( suku,ras, antar golongan) dan seharusnya Salatiga pemilih cerdas.
“ Calon-calon yang baik, baik itu calon legislative, kepala daerah dan presiden buka dilhat dari aliran-aliran, namun harus dilihat dari kapabilitas atau kemampuannya,” ujar Dance di hadapan peserta seminar pendidikan politik menjelang tahun 2024 dan pelantikan pengurus Bara JP Salatiga di ruang Bhineka gedung DPRD Salatiga, Sabtu ( 10/9).
Dance juga mengingatkan jangan sampai kita terjebak dalam esitas politik. Ia mencontohkan banyak sekali wakil-wakil rakyat di DPR RI, didominasi oleh pengusaha, artis dan sebagainya, lantaran memiliki energi ( finansial) yang cukup banyak.” Coba lihat itu di DPR RI, yang paling banyak apa, kalao bukan artis yang penguasaha, karena mereka yang punya esitas cukup banyak,” tandasnya.
Dance mengpreasisi kegiatan Bara JP ini dalam pendidikan politik ke masyarakat, karena Bara JP mulai menginisiasi pendidikan politik kepada masyarakat, sehingga diharapkan menghasilkan pemilu yang berkualitas dan pemilihnya pun merupakan pemilih yang cerdas. “ Out pun pendidikan politik ini akan memberikan dampak yang sangat banyak,” imbuhnya.
Dance juga mencontohkan di internal DPRD Salatiga, dimana ada anggota Dewan yang hanya diam saja, namun suaranya ( saat Pileg) banyak, toh bila bicara tidak signifikan dengan apa yang dibicarakannya.
“ Sehingga korelasi Pemilu dengan dampak pembangunan ke depan tidak kelihatan. Legitimasi saya ada di proses pemilihan, kita berharap dalam proses demokrasi ini dalam bingkai kecerdasan politik. Budaya politik kita dalam proses demokrasi kita memang belum maksimal,” pungkasnya.
Sementara, Ketua DPC ( lama) Bara JP Ariyadi mengatakan, sebagai ormas ikut serta mensosialisasikan pendidikan politik kepada masyarakat melalui seminar pendidikan politik ini.
“ Kita mengundang Osis SMA sederajat dan masyarakat juga ormas, mereka harus melek politik, agar faham politik itu apa. Karena mereka akan menjadi subyekkan. Kita juga mengundang ormas, agar bisa ikut menjaga kondusifitas Salatiga,” kata Ariyadi yang saat ini menjabat Ketua OKK DPD Bara JP Jawa Tengah.
Dikatakan Ariyadi, pemilih pemula yang menjadi target sosialisasi pendidikan politik ini tidak hanya anak-anak muda yang sudah beranjak 17 tahun saja, namun juga pensiuann TNI dan Polri. Mereka sebelum pensiun tidak memiliki hak pilih, namun setelah pensiun menjadi pemilih pemula.
” Kegiatan ini akan dilakukan lagi, karena sebagai respon keinginan masyarakat terkait pemilu, sehingga kami menghadirkan pembicara nasional dan juga para mahasiswa, sehingga dapat memotret gambaran sesungguhnya tentang politik di masyarakat,” pungkas Ariyadi didampingi Ketua Bara JP Salatiga periode 2022-2027 Edi Slamet Yuwono. (deb)
