JATENGPOS.CO.ID, DEMAK – Terdapat tiga tahapan Pilkades di Demak. Tahap pertama direncakan diikuti 183 desa namun dimungkinkan satu desa batal mengikuti tahun ini, sehingga total keseluruhan 182 desa. Tahap kedua akan dilaksanakan pada tahun 2023 dan diikuti 54 desa, namun untuk desa yang batal mengikuti tahun sebelumnya akan diikutkan pada tahap kedua. Sedangkan tahap ketiga diikuti oleh desa yang belum mengikuti Pilkades tahap pertama dan tahap kedua.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPRD Demak Fahrudin Bisri Slamet (FBS) saat talkshow di Radio Suara Kota Wali (RSKW) 104.8 FM, Rabu (21/09/22).
Menurut FBS panggilan akrabnya, Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) tahun 2022 di Kabupaten Demak rencananya akan diikuti 183 desa pad 16 oktober 2022, namun ada satu desa yang dimungkinkan tidak ikut karena ada permasalahan sehingga hanya diikuti 182 desa.
“Kemungkinan satu desa tidak ikut pada Pilkades tahun ini, karena ada permasalahan suatu hal. Saat ini kita tinggal nunggu SK dari Bupati, apakah desa tersebut batal ikut Pilkades tahun ini,”kata FBS.
FBS berharap, permasalahan desa yang batal mengikuti Pilkades tersebut, menjadi kasus pertama dan terakhir.
“Ini akan menjadi evalusi kita kedepan agar pilkades berjalan lancar,”terangnya.
Lebih lanjut FBS meminta kepada masyarakat untuk menjadi pemilih yang cerdas yang dapat memilih pemimpin untuk masyarakat desa.
“Jadilah pemilih yang cerdas dalam Pilkades nantinya. Untuk para peserta Pilkades terpilih jadilah pemimpin yang bermartabat nantinya. Sementara kepada panitia Pilkades, bertidaklah sesuai aturan yang ada sehingga Pilkades bisa suskses tanpa ekses,” tutupnya.
“Harapannya Pilkades ini dapat dilaksanakan secara jujur dan adil. Tim seleksi diharapkan objektif. Kesbangpol melakukan pemantauan, Dinsos sebagai penyelenggara hendaknya berlaku adil, Pol PP bersama Forkopimda mengawal pelaksanaan ini serta diskominfo memfasilitasi. Kepada camat tolong kawal Pilkades ini agar aman dan kondusif. Kalau ada apa-apa lapor ke saya, akan kita tentukan langkah selanjutnya,” ujarnya.
Dirinya meminta agar Panitia Pilkades untuk nantinya bekerja secara profesional demi penyelenggaraan Pilkades yang berkualitas. “ Agar nantinya seluruh panitia pilkades saya minta dapat bekerja secara maksimal dan profesional sesuai dengan tugas kepanitian dengan jujur, adil dan transparan,” katanya.
Dirinya juga mengungkapkan, meskipun Pilkades Serentak ini bukan pengalaman pertama, akan tetapi pemerintah daerah beserta para stakeholder tetap harus mempersiapkan dengan matang. Termasuk dalam hal updating tata cara dan berbagai hal yang berkaitan dengan Pilkades. (*)