JATENGPOS.CO.ID, KENDAL – Nasib mujur dialami Sucipto Mulyo, calon Kepala Desa Pucuksari, Kecamatan Weleri di Pilkada Serentak Kabupaten Kendal, Rabu (19/10/2022). Bagaimama tidak, pria yang keseharian berkecimpung dengan burung merpati tersebut tidak menyangka jika dirinya terpilih sebagai kepala desa, di Pilkades Serentak 2022.
Bahkan Sucipto dengan nomor urut satu, mengalahkan calon dari petahana dan perangkat desa. Saat ditemui di kediamannya, Sucipto Mulyo mengungkapkan, sebenarnya tidak ada niat dirinya unruk mencalonkan sebagai Kepala Desa Pucuksari. Namun berkat dukungan dari warga dan teman-temannya, akhirnya ia pun maju mencalonkan diri.
“Tadinya saya sudah menolak, saat warga meminta saya untuk maju pilkades. Tapi karena terus diminta, akhirnya saya bersedia namun dengan syarat. Saya mau maju, tapi tidak mau ada menang-menangan kepyur (politik uang),” ungkapnya.
Sucipto juga mengaku, setelah dilantk nanti, dirinya ingin terciptanya pemerintahan desa yang bersih, jujur dan transparan. Dirinya mengucapkan terima kasih kepada panitia pemilihan kepala desa (P2KD) dan masyarakat Desa Pucuksari, yang sudah menyelenggarakan dan mengikuti Pilkades Serentak Kabupaten Kendal 2022.
“Alhamdulillah, masyarakat Desa Pucuksari memberi amanah kepada saya untuk memimpin. Insya-Allah saya akan bersungguh-sungguh memegang kepercayaan yang telah diberikan, demi terwujudnya Desa Pucuksari yang unggul, maju dan mandiri,” imbuhnya.
Sementara pelaksanaan Pilkades Serentak di Kendal 2022, di 62 desa berjalan aman, lancar dan kondusif. Seperti yang dilaksanakan di Desa Pucangrejo, Kecamatan Pegandon.
Padahal, sebelumnya, pelaksanaan pilkades di desa tersebut dinilai rawan konflik, akibat adanya penolakan dari warga setempat, adanya calon dari luar desa.
Calon Kepala Desa Pucangrejo Kecamatan Pegandon Nur Said yang juga petahana dengan nomor urut tiga menang telak dari empat calon lainnya. Usai mengetahui dirinya terpilih menjadi Kepala Desa untuk ketiga kalinya, ia mengaku merasa bangga.
Sebenarnya Nur Said tidak menyangka. Pasalnya yang mendaftar mengikutinya Pilkades ada delapan orang. Karena pendaftar lebih dari lima orang maka dilaksanaan test.
“Alhamdulillah saya bisa mengikuti tes dan lolos. Kalau dilihat dari materi ujian seputar pemerintahan desa dan itu sudah menjadi makanan utama selaku kepala desa,” ungkapnya.
Dirinya bersyukur bukan orang dari luar desa yang menang, karena ada dua calon yang bukan warga setempat. Menurutnya, kunci keberhasilan adalah ketenangan dan terus belajar sehingga saat dilakukan tes bisa menang.
“Kedepan saya akan melanjutkan program yang belum terselesaikan, dan mengelola pemerintahan desa menjadi lebih baik,” pungkas Nur Said. (sgt)
