27.6 C
Semarang
Kamis, 9 Oktober 2025

Yasonna Laoly : UKSW Kampus Penjaga Bhinneka Tunggal Ika

JATENGPOS.CO.ID,  SALATIGA – Menteri Hukum dan HAM Prof. Yasonna Hamonangan Laoly, S.H., M.Sc., Ph.D., mengatakan kampus UKSW sebagai salah satu universitas Kristen yang terbaik dan berharap mempertahankan dirinya sebagai center of excellence.

“ Kami mengajak seluruh civitas akademika, alumni, dan juga stakeholders untuk bergandengan tangan membangun UKSW menjadi universitas besar, universitas riset dan menjadi center of excellence,” Yasonna saat mengisi kuliah tamu di UKSW, Selasa ( 21/2).

Mengangkat tema “Asas Kebangsaan dan Kenusantaraan dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan : Upaya Mewujudkan Sistem Hukum Indonesia yang Ideal”,  Prof. Yasonna Hamonangan Laoly, S.H., M.Sc., Ph.D., menegaskan bahwa dalam membentuk peraturan perundang-undangan harus memenuhi asas-asas agar tidak melenceng. Proses pembentukan peraturan perundang-undangan sesuai UU No. 13 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua atas UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, harus melalui beberapa proses.

Ditegaskan Prof. Yasonna Hamonangan Laoly, S.H., M.Sc., Ph.D., proses merumuskan peraturan perundang-undangan harus jelas dan diupayakan tidak multi tafsir, serta proses pembentukannya harus terbuka, dan tidak ditutup-tutupi.

Baca juga:  Dugaan Penipuan “Uang Perkara” di Polres Semarang: Saksi Berikan Tali Asih Rp 5 Juta

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Republik Indonesia Prof. Yasonna Hamonangan Laoly, S.H., M.Sc., Ph.D., hadir menjadi narasumber tunggal dalam kegiatan Kuliah Tamu di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Selasa (21/02/2023) siang di Balairung Universitas.

Kuliah tamu hasil kerja sama UKSW yang digaungi oleh Fakultas Hukum (FH) dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dengan Sekolah Tinggi Teologi (STT) IKAT ini diikuti 850 peserta baik dosen dan mahasiswa lintas fakultas, dan juga masyarakat umum.

Sementara, Rektor UKSW Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., mewakili civitas akademika menyampaikan terima kasihnya atas kedatangan Prof. Yasonna Hamonangan Laoly, S.H., M.Sc., Ph.D., di kampus Indonesia Mini, sekaligus menjadi menteri pertama yang hadir dalam kuliah tamu pertama di masa kepemimpinannya.

Dikatakan Rektor Intiyas, Rektor pertama UKSW Dr. (H.C) Oeripan Notohamidjojo, S.H., telah meletakkan pondasi UKSW sebagai kampus Indonesia Mini. Dan saat ini, mahasiswa UKSW sebanyak 7527 berasal dari pulau Jawa, dan 7502 lainnya berasal dari luar Jawa, serta didukung oleh dosen dan tenaga kependidikan yang juga berasal dari seluruh penjuru nusantara.

Baca juga:  Nongkrong Bareng, Ngulik Keluhan Warga ala Ahmad Luthfi

Sejak awal berdiri, UKSW secara konsisten melakukan tugasnya, salah satunya adalah mewariskan kebudayaan.

Mengusung tagline Entrepreneurship Research University, UKSW menargetkan menjadi universitas yang progresif di kawasan asia dalam menghasilkan Tri Dharma yang berdaya dampak untuk transformasi pembangunan.

Dalam kesempatan ini, Rektor Intiyas juga menyampaikan bahwa UKSW baru saja memperoleh anugerah institusi Unggul. Prestasi ini ditegaskannya merupakan hasil kerja bersama dan kerja kolaborasi yang diawali dengan komitmen kerja Satu Hati – Sinergis,  Patuh, Harmonis, Teladan dan Integritas.” UKSW berkomitmen untuk terus menjaga toleransi kebhinekaan, serta menjadi rupa Indonesia dan cermin keberagaman dalam kesatuan,” pungkas Prof. Intiyas. (deb)


TERKINI


Rekomendasi

...