JATENGPOS.CO.ID, SRAGEN — Pemerintah Kabupaten Sragen menambah armada sekolah menjadi 5 bus. Kebutuhan bus sekolah ini diharapkan mengakomodasi kepentingan siswa sekolah. Lantas untuk akomodasi ditanggung dari APBD Sragen sekitar Rp 60 juta.
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menandatangani serah terima bantuan bus dari RSI Amal Sehat Sragen. Penyerahan dilangsungkan Senin (9/10) dengan dihadiri langsung Direktur RSI Amal Sehat dr.H.Iman Fadhli Sabarudin.
Usai penyerahan dan pengecekan bus sekolah, Bupati menekankan operasional, servis, pemeliharaan semua jadi tanggung jawab pemerintah daerah. “Semoga bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. Dishub yang membawahi semua bis sekolah yang kita miliki semuanya dikelola di Dishub,” terangnya.
Yuni menyampaikan ada 5 bus yang siap dioperasionalkan. Satu bus dari Dishub aset yang tidak terpakai. Sudah beroperasi di Sambungmacan ke Sragen kota. Kemudian, satu milik Pemda yang tidak digunakan. Saat ini dipakai untuk rute Masaran – Sragen kota.
Kemudian yang ketiga yakni mobil Elf dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen yang dulu ambulans sudah tidak terpakai. Sekarang digunakan dari kedawung ke Sragen. Tetapi nanti akan diganti rute, digantikan bus dari CSR RSI Amal Sehat Sragen.
Lantas yang ke empat mikro bus dulu untuk pelayanan KB keliling yang tidak digunakan. Sekarang masih proses branding dan belum ditentukan rute yang akan dilalui. Baru yang ke lima dari Yayasan amal sehat. “Yang ke 4 ini kita branding nanti mau kita taruh di utara Bengawan di Jenar itu kan juga butuh,” ujar Yuni.
Pihaknya menegaskan langkah ini sebagai upaya Pemda Sragen untuk mewujudkan Sragen kabupaten layak anak. Dia menyampaikan Anggaran operasional bus sekolah dari APBD.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sragen Catur Sarjanto untuk kebutuhan bahan bakar, masing-masing berbeda. “Beda beda yang elf itu hanya 150 liter per bulannya. Yang besar ini 300-400 liter per bulannya itu termasuk honor sopir, BBM, biaya service. intinya Dishub siap termasuk driver,” bebernya.
Pihaknya menyampaikan untuk alokasi BBM sekitar Rp 60 juta. Dia menyampaikan untuk yang minibus akan dialihkan ke rute Galeh-Tangen. “Di sana kebetulan sudah ada bus angkudes juga ke Sragen, jadi kami pikirkan keberadaan mereka,” tuturnya. (ars)