JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Polda Jawa Tengah turun tangan menangani pecahnya kaca jembatan kaca di Kabupaten Banyumas. Dalam kasus tersebu, telah menelan satu korban jiwa yang jatuh hingga ke dasar jembatan.
Dari hasil penyelidikan sementara, kaca pecah karena ukuran tebal tidak sesuai standar dan pembagian tumpuan beban tidak merata.
Hal tersebut, di terangkan Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto, saat di Temui JATENG POS, di Mapolda Jateng, Jalan Pahlawan Semarang, Jumat (27/10) sore.
“Paska kejadian, petugas telah memeriksa sejumlah saksi, beberapa karyawan dan pemilik obyek wisata. Selain itu, Polda Jawa Tengah menurunkan tim Laboratorium Forensik (Labfor) untuk menyelidiki secara detail pecahnya kaca dan jatuhnya korban jiwa”, terang Kombes Satake.
Ditegaskan, pecahnya kaca tersebut, karena pembagian tumpuan beban pada pilar penyangga tidak berfungsi secara optimal.
“Selain itu, ketebalan hanya 1,5 Cm. Sehingga, ketika dilalui pengunjung terjadi lendutan dan kemudian keretakan hingga lantai kaca pecah disertai ledakan”, jelas Kabid Humas.
Lanjut Kombes Satake, Polresta Banyumas, juga telah berkoordinasi dengan saksi ahli teknis dari Universitas Soedirman Purwokerto (UNSUD) dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Banyumas untuk cek kelayakan kualitas kaca.
Disinggung terkait adanya tersangka dalam kasus tersebut, Ia mengatakan, masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut
“Belum ada penerapan tersangka, masih dalam penyelidikan ya soal layak atau tidaknya jembatan kaca tersebur”, tutup Kombes Pol Satake Bayu. (ucl)