JATENGPOS.CO.ID, SRAGEN – Rumah Kebakaran UMKM Batik Canting di Dukuh Wirorejan, Desa Pilang, Kecamatan Masaran, Sragen, kebakaran, Sening siang (29/1) sekitar pukul 12.00 WIB Kebakaran terjadi saat ditinggal sholat Dhuhur para karyawannya. Beruntung kebakaran yang diduga akibat lilin batik tidak sampai meluas dan menimbulkan kerugian nyawa maupun material yang banyak.
Informasi yang dihimpun, usaha UMKM Rumah batik yang dikelola Ibnadien Wahyu Triatmoko (28) siang itu tengah memasak lilin batik sekitar pukul 10. 00 WIB. Lilin tersebut dimasak dengan menggunakan wadah panci besar di tungku yang terletak di ruang produksi.
Selanjutnya sekira pukul 12.00 korban beserta sebagian karyawan menunaikan sholat dhuhur di masjid yang berjarak lebih kurang 150 meter dari lokasi. Lantas ada juga karyawan yang melaksanakan sholat dhuhur di dekat ruang produksi. Setelah selesai sholat, karyawan yang berjaga mendapati api yang membesar dan asap yang tebal serta lilin batik meluber keluar dari panci tempat perebusan lilin batik.
Lantas karyawan tersebut mencoba memadamkan api dengan menyemprotkan air ke dalam sumber api. Namun tetap tidak bisa padam karena api sudah terlanjur besar dan sudah menyambar sebagian kayu bakar beserta kayu rangka atap serta beberapa kain batik yang dijemur di ruang produksi.
Dengan situasi yang cukup panik, dua orang karyawan yang berada di tempat produksi berusaha menyelamatkan kain batik di dekat tungku pembakaran. Selanjutnya mereka meminta tolong kepada warga sekitar dan warga mulai berdatangan.
Berbekal dua buah tabung APAR, warga berupaya memadamkan api. Lantas sebagian lainnya melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Masaran dan Unit damkar kabupaten sragen. Api dapat dipadamkan setelah dilakukan pemadaman menggunakan dua unit kendaraan pemadam kebakaran.
Kapolsek Masaran Iptu Syamsudin mewakili Kapolres Sragen AKBP Jamal Alam menyampaikan penyebab kebakaran akibat panci untuk merebus lilin batik mengalami kebocoran. Lantas api menyambar lilin batik sehingga terjadi kebakaran. ”Atas kejadian tersebut mengakibatkan kerugian lilin batik , 8 lembar kain batik dan sebagian kayu yang berada di samping tungku pembakaran terbakar dan tidak terdapat korban jiwa,” ujarnya.
dari kejadian tersebut korban telah menerima kejadian kebakaran tersebut karena murni disebabkan oleh kelalaian dalam melakukan proses produksi. Karena tidak memperhatikan alat dan waktu serta pengawasan pada saat melakukan proses perebusan lilin batik. ”Kerugian Material sebesar Rp. 1,5 juta,” ujarnya. (ars)