JATENGPOS.CO.ID, SRAGEN – Kasus keracunan massal nampaknya mendera wilayah kecamatan Gemolong, Sragen.Pasalnya, keracunan makanan kembali menimpa Dukuh Balak RT 6 dan RT 7, Desa Tegaldowo yang mengakibatkan 32 warga harus mendapatkan perawatan medis. Diantaranya 29 rawat jalan, seorang jalani observasi dan 3 orang harus opname. Namun setelah menjalani perawatan medis warga diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing, Selasa (13/2).
Informasi yang dihimpun menyebutkan, warga Dukuh Balak akan mengadakan pengajian. Sehingga ibu-ibu secara bersama-sama membuat makanan jenis arem-arem untuk disajikan ke tamu undangan pengajian. Sebenarnya setelah mencicipi makanan arem-arem yang dibuat itu salah satu warga sudah mengeluh mual mutah dan pusing. Sehingga makanan arem-arem tak jadi disajikan. Hanya saja, karena merasa mubazir ibu-ibu sebagian tetap nekad membawa makanan yang tak jadi disajikan untuk Snack pengajian tersebut. Benar setelah disantap saat berada di rumah warga banyak yang mengeluh mual, mutah, pusing dan sesak napas karena keracunan makanan.
Akhirnya mereka yang keracunan dilarikan ke sejumlah rumah sakit dan puskesmas.
Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen dr Sri Subekti menjelaskan, untuk kasus keracunan di Dukuh Balak, sebenarnya sudah dicicipi dan ada yang keracunan dan gak jadi dijadikan hidangan Snack pengajian.
“Namun karena merasa eman-eman membuat arem-arem tak disajikan akhirnya dibawa pulang oleh ibu- ibu yang rewang dan dimakan akhirnya mereka keracunan,” papar Bekti.
Menurut Bekti, dari kejadian itu 32 orang mengalami keracunan dan saat ini kondisinya sudah membaik. Bahkan 3 warga yang sempat opname juga sudah diijinkan pulang.
“Munculnya sejumlah kasus keracunan makanan itu Dinkes dan Puskesmas Gemolong lakukan monitoring serta arahan terhadap warga untuk menyajikan makanan yang higienis,” papar Bekti.
Ditambahkan Sekretaris Dinkes Sragen Fanny Fandany, dinas telah melakukan tindakan dengan mengumpulkan para pengusaha catering penjamu makanan dalam pengolahan makanan untuk yang sehat, baik dan tentunya higienis dalam memasaknya.
“Selain itu secara berkala dinas juga monitoring makanan dan minuman di Sragen khususnya di Gemolong yang saat ini menonjol kasus keracunan agar menjaga makanan olahan agar tetap aman dan sehat,” tutur Fanny.
Sementara untuk kasus keracunan di SMK Muhammadiyah 3 Gemolong, Sragen seluruh siswa yang sempat menjalani opname semua juga sudah dipulangkan. Tercatat ada 59 siswa dan guru yang alami keracunan makanan. Sebanyak 51 orang rawat jalan, 1 orang observasi dan 7 opname. Namun setelah mendapatkan perawatan intensif semua siswa yang alami keracunan saat ini sudah membaik semua. (ars)