27.8 C
Semarang
Senin, 7 Juli 2025

Empat Puluh Anak Muda Jateng Digembleng Jadi Pebisnis Handal

JATENGPOS.CO.IDSALATIGA – Yayasan Plan Indonesia (YPI) dan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thoyyibah (SSPQT) menginisiasi kegiatan kepada para pelaku usaha mikro/kecil dari  kaum muda di Jawa Tengah untuk menampilkan berbagai produk usaha yang berkelanjutan di Hotel Front One Gosyen, Kota Salatiga, Selasa (5/3/2024).

 

Kegiatan  bertajuk Business meet & Market Day Girl 3.0  ini untuk menyongsong Indonesia emas tahun 2045 dan kegiatan ini diikuti 40 pebisnis muda  mikro/kecil  di Jawa Tengah yang sebelumnya sudah digembleng dalam pelatihan-pelatihan  berkelanjutan.

 

Manajer Program Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan Kaum Muda YPI, Benedictus Wahyu Sadewo, menjelaskan pebisnis muda tersebut sebelumnya sudah mendapatkan berbagai pelatihan seperti peningkatan kapasitas, pendampingan bisnis, hingga akses untuk menuju lembaga keuangan.

Selain itu peserta dalam program itu juga mendapat pelatihan Gender Action Learning Sustainability (GALS) yang bertujuan agar anak muda mendapatkan income dan kemandirian finansial. “Ini tahap ke tiga, kami memilih 40 dari 400 pengusaha muda, yang bisa meningkatkan usaha mereka dari sebelumnya usaha mikro menjadi usaha kecil,” kata Wahyu kepada wartawan, Selasa (5/3/2024).

Baca juga:  Jalan Jelek di Kabupaten Sragen Masih 11 %

 

Dikatakannya, progres dari 40 pengusaha muda itu, saat ini sebagian besar sudah memiliki nomor ijin berusaha ( NIB) dan  juga label halal. Selain itu beberapa diantaranya  juga mendapatkan kontrak kerjasama.

Targetnya 40 pengusaha muda ini bisa terus menjalankan usaha dan berkembang menjadi lebih besar lagi. “Kita berikan juga pendampingan untuk sertifikasi halal, legalitas, dan membantu mencarikan jejaring untuk mendapatkan kontrak dari unit usaha dari berbagai instansi atau perusahaan,” kata Wahyu.

 

Sementara itu, Ketua SPPQT, Muhlisin menambahkan, program ini menjadi solusi bagi anak-anak muda untuk lebih bersemangat lagi mengembangkan bisnis yang telah dirintisnya. Karena permasalahan pemuda saat ini, ketika menerjuni bisnis tak jarang berhenti ditengah jalan, karena kurangnya dukungan dan pendampingan.

“Ini memberikan motivasi kaum muda, agar semakin percaya diri menjadi pengusaha. Usia muda biasanya masih labil. Ketika usaha mau berkembang ada godaan lain, nah dengan adanya pendampingan ini bisa lebih konsentrasi lagi sekaligus memberikan motivasi,” kata Muhlisin.

Baca juga:  Penilaian Delik Kandidat Desa Cantik Terbaik Nasional

 

Dalam program ini, pihak penyelenggara juga menghadirkan para pelaku bisnis Salatiga yang sudah berhasil sehingga bisa dijadikan motivasi dan contoh, seperti owner Naruda dan owner gethuk D9.  Salah seorang peserta dari Bengok Craft, Asta mengaku sangat terbantu dengan adanya program untuk pengusaha muda ini.

Menurutnya, tantangan pertama bagi pengusaha muda adalah masih malu-malu untuk memulai dan mengembangkan. “Namun di sini kita diberikan banyak fasilitas. Seperti belajar langsung dari praktisi dan ditemukan langsung dengan para buyer dan dikenalkan pasar,” kata Asta.

 

Dikatakan Asta, melalui program Girl 3.0 kerajinan Enceng Gondoknya yang berupa tas, sandal dan sebagainya bisa mendapatkan pembeli dari Kota Jakarta. Bahkan bisa tembus pasar ekspor ke Singapura.”Kalau di Singapura setiap kirim itu 500-1.000 item. Pengerjaan dua bulan, setiap tiga bulan sekali kita kirim ke Singapura,” kata Asta. (deb/bis/sgt)


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya

Kemarau Banyak Hewan Mati

Lapas Sragen Dirazia