spot_img
33 C
Semarang
Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

Pembangunan Desa Harus jadi Prioritas Utama

JATENGPOS.CO.ID, BATANG – Hingga saat ini ada puluhan desa di Jawa Tengah yang masuk katagori kemiskinan ekstrim. Desa yang tertinggal menjadi kantong-kantong kemiskinan sehingga perlu tindakan nyata untuk membangun desa. Ke depan pemerintah provinsi dan kabupaten agar fokus pada pembangunan desa, terutama yang berkatagori desa miskin.

Wakil Ketua DPRD Jateng, H Sukirman, SS meminta pemda di provinsi ini agar dapat mendukung setiap desa terutama yang masih tertinggal untuk berkembang. Salah satunya dengan mengalokasikan anggaran untuk pembangunan. Dukungan dari pemerintah pusat harus sinergi dengan kebijakan prmprov Jateng.

Sukirman mengatakan, dukungan penting untuk memastikan bahwa setiap desa dapat berkembang dan maju, sehingga kedepan tidak ada lagi desa tertinggal di Jawa Tengah ini. “Pemerintah perlu memastikan bahwa setiap desa terutama yang masih tertinggal memiliki akses yang sama terhadap pengelolaan atau pemanfaatan sumber daya dan peluang,” ucap Sukirman.

Politisi PKB Jateng ini menambahkan, dukungan dapat diberikan dengan membimbing desa-desa yang ada dalam hal mengelola seperti dana desa agar bisa lebih efektif dan benar-benar untuk pelaksanaan pembangunan desa. “Langkah tersebut sangat penting, jangan sampai penggunaan dana desa tidak jelas peruntukannya,” tandas Sukirman.

Baca juga:  Meriah Lomba Panjat Pinang Pesta Rakyat Saloka, Diikuti Puluhan Warga

Selain itu juga, lanjut Sukirman pemda supaya memberikan dukungan terhadap akses seperti jalan dan jembatan penghubung agar dapat dibangun secara merata, hal ini perlu dilakukan guna mengeluarkan desa dari keterisolasian. Dengan akses jalan yang bagus tentu saja mobilitas barang dan manusianya akan semakin mudah.

Kondisi alam Kabupaten Batang yang berbukit-bukit serta pegunungan memang membutuhkan anggaran yang besar untuk membangun jalan. Namun perlu diingat bahwa kemudahan masyarakat menuju sumber-sumber perekonomian menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi sehingga kesejahteraan bisa tercapai.

“Yang pasti apabila desa keluar dari keterisolasaian maka akan dapat berkembang, terlebih jika mampu mengelola sumber daya yang ada, ini yang harus bisa menjadi perhatian,” tutupnya.  Sementara itu salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Batang dalam membangun desa, adalah dengan menggandeng TNI.

Melalui program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung, pembangunan dapat dilaksanakan dengan baik. Bahkan tak hanya pembangunan infrastruktur, tetapi juga pembangunan nonfisik, seperti penurunan prevalensi stunting.

Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, menyebutkan, program TMMD Sengkuyung berfokus pada perbaikan infrastruktur jalan desa berupa rabat beton sepanjang 880 meter, lebar 3 meter dengan ketebalan 12 sentimeter. Selain itu, penyuluhan Kamtibmas, wawasan kebangsaan, keluarga berencana, serta penurunan angka stunting yang menjadi salah satu target kerja Pemkab Batang.

Baca juga:  Harga Beras di Sragen Naik

“Penurunan angka stunting menjadi fokus kami bersama Kodim dan instansi terkait lainnya. Angka stunting di Batang sudah mulai menurun hingga 9,3 persen berdasarkan data bulan Mei lalu dari sebelumnya 14 persen,” beber Pj Bupati Batang.

Dandim 0736/Batang, Ahmad Alam Budiman, memastikan, bahan baku yang digunakan tetap mengedepankan kualitas, agar hasilnya dapat tahan lama. Selain itu target kegiatan tersebut adalah pembukaan jalan baru sepanjang 2.338 meter dengan lebar 5 meter, pembangunan jalan makadam sepanjang 250 meter dengan lebar 5 meter, dan pembangunan gorong-gorong.

Selain itu, ada pula target nonfisik berupa penyelenggaraan layanan publik yang dikerjasamakan dengan kepolisian, kejaksaan, dan OPD terkait yang ada di lingkungan pemkab. “Sasaran nonfisik juga tidak kalah penting, termasuk pemberian wawasan kebangsaan kepada masyarakat, pengobatan gratis, dan upaya menjaga kondusifitas masyarakat,” tambahnya. (sgt/anf/adv)

spot_img

TERKINI