JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Kesehatan dan keselamatan kerja menjadi aspek yang sangat penting dalam proses produksi. Lingkungan kerja yang sehat serta jaminan keselamatan akan menunjang proses produksi sehingga produk yang dihasilkan semakin berkualitas.
Untuk itu perusahaan di Jawa Tengah harus memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja. Permintaan ini disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Drs H Heri Pudyatmoko. Saat dihubungi belum lama ini, Heri Pudyatmoko, mengungkapkan pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja bagi para pekerja di wilayah Jateng.
Terutama dengan adanya banyak kawasan industri seperti di Kota Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Batang dan lain sebagainya. “Kami berharap agar para pekerja sudah terdaftar dalam program BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan sebagai upaya proteksi diri apabila terjadi kecelakaan kerja,” ujar Heri Pudyatmoko.
Politisi Partai Gerindra Jateng ini menekankan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja merupakan hak yang harus dijamin oleh setiap pekerja. Dengan adanya program BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, para pekerja dapat memperoleh perlindungan dan jaminan kesehatan serta keselamatan dalam menjalankan tugas mereka.
“Kami juga mengingatkan bahwa sektor industri seperti perkayuan dan manufaktur memiliki risiko kerja yang cukup tinggi. Oleh karena itu, penting bagi para pekerja di sektor ini untuk terdaftar dalam program BPJS Ketenagakerjaan. Program ini memberikan perlindungan dan manfaat seperti jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan jaminan hari tua,” katanya.
Selain itu, Heri Pudyatmoko juga mendorong perusahaan-perusahaan di Jateng untuk memastikan bahwa para pekerja mereka telah terdaftar dalam program BPJS Kesehatan. Hal ini penting agar para pekerja dapat memperoleh akses pelayanan kesehatan yang memadai dan terjamin.
Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja, Heri Pudytamoko juga mengusulkan adanya sosialisasi yang lebih intensif kepada para pekerja dan perusahaan.
“Dengan sosialisasi yang efektif, diharapkan para pekerja akan lebih memahami pentingnya melindungi diri mereka sendiri dan memanfaatkan program BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan,” pungkasnya.
Sementara itu Sekda Jateng Sumarno menegaskan kesejahteraan pekerja bukan hanya soal uang atau materi. Lebih dari itu, kedekatan dengan keluarga juga menjadi bagian kesejahteraan pekerja.Menurutnya, upaya pemenuhan kesejahteraan pekerja yang utama adalah masalah upah, BPJS Kesehatan, dan BPJS Ketenagakerjaan.
Namun, pemprov bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Tengah, juga mendorong terciptanya kenyamanan bagi pekerja di lingkungan kerja. Untuk itu, pihaknya mendorong pihak perusahaan untuk menyediakan fasilitas kesejahteraan bagi pekerja
Sehingga pekerja dapat produktif dan bahagia, tanpa meninggalkan kewajiban sebagai orangtua. “Karena kesejahteraan pekerja tidak hanya tentang materi, tapi kedekatan dengan keluarga. Dan tahapan tumbuh kembang anak di bawah asuhan orang tua, adalah salah satu kesejahteraan pekerja,” katanya.
Ditambahkan, komitmen memberikan kesejahteraan bagi pekerja juga dilakukan pemerintah, yakni lewat Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Sosialisasi terus dilakukan baik pada pekerja maupun pemberi kerja. Dengan begitu, para pekerja memiliki tempat tinggal yang layak dan terjangkau.
“Ini butuh partisipasi dari para pemberi kerja (perusahaan), karena merekalah yang bisa mendorong para pekerja untuk masuk Tapera,” ucap Sumarno. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah, Ahmad Aziz, menambahkan, pemprov terus mendorong perusahaan di wilayahnya menyediakan fasilitas kesejahteraan bagi pekerja.
Fasilitas kesejahteraan tersebut di antaranya tempat penitipan anak, ruang laktasi, parental, kebijakan cuti, fleksibiltas jam kerja, dan sebagainya. “Fasilitas kesejahteraan pekerja lain yang perlu didorong penyedianya adalah fasilitas pelayanan keluarga berencana (KB) di perusahaan,” bebernya. (sgt/anf/adv)