JATENGPOS.CO.ID, SALATIGA – Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) kembali menggelar rapat terbuka senat pengukuhan tiga Guru Besar baru, Kamis (30/05/2024). Acara yang berlangsung di Balairung UKSW ini dibuka oleh Ketua Senat UKSW, Prof. Daniel Daud Kameo, S.E., M.A., Ph.D, sedangkan pengukuhan dipimpin langsung oleh Rektor UKSW, Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak.
Ketiga Guru Besar yang dikukuhkan tersebut adalah Prof. Dr. Agus Sugiarto, S.Pd., M.M., dan Prof. Ir. Lieli Suharti, M.M., Ph.D., sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB). Selain itu, Prof. Didit Budi Nugroho, S.Si., M.Si., D.Sc., dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Statistika di Fakultas Sains dan Matematika (FSM).
Dalam sambutannya, Rektor Intiyas mengungkapkan ucapan selamat kepada ketiga Guru Besar tersebut.” Selamat, kami berharap ketiga profesor yang baru dikukuhkan akan membawa gagasan besar untuk kemajuan Indonesia dan menjadikan UKSW sebagai kampus yang menghasilkan Creative Minority, yaitu sekelompok pemimpin yang mampu menggerakkan massa yang pasif menjadi aktif,” tandas Prof. Intiyas.
Rektor Intiyas menambahkan bahwa saat ini, terdapat 79 Lektor Kepala yang akan segera menyusul menjadi Guru Besar. Dalam masa kepemimpinannya, ia menargetkan akan lahir 20 Guru Besar baru. Dengan pengukuhan tiga Guru Besar ini, maka membuat UKSW memiliki 24 Guru Besar dan ditargetkan ada 10 Guru Besar lagi yang akan menyusul.
Prof. Intiyas menjelaskan, percepatan raihan guru besar ini menggunakan gerakan Gesit atau Gerakan Akselerasi Inkubasi Talenta, dimana kampus memberikan pendampingan, monitoring dan fasilitasi untuk penelitian dan publikasi. “ Untuk Gesit versi satu, untuk loncat dari Lektor kepala ke guru besar dan sudah dijaring beberap lector yang berusia dibawah 40 tahun yang akan loncat ke guru besar,” jelasnya.
Sementara, Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA), Drs. Mohammad Arief Irwanto, M.Si., yang hadir mewakili Penjabat Gubernur Jawa Tengah pengukuhan ini menunjukkan komitmen UKSW dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pengabdian masyarakat. “ Saya berharap, Guru Besar dapat menjadi panutan dalam dunia akademik, pelopor dan mentor riset, serta pemimpin untuk mencetak lebih banyak ilmuwan dan generasi muda unggul,” ujarnya.
Ketiga Guru Besar memaparkan disertasi mereka dengan penuh kebanggaan. Prof. Agus Sugiarto memaparkan disertasinya berjudul “Eco-Office: Tumbuhkembangkan Perilaku Kreatif Ramah Lingkungan di Kantor” menyoroti pentingnya perilaku ramah lingkungan dalam lingkungan kerja untuk menciptakan kantor yang berkelanjutan dan efisien.
Prof Lieli Suharti memaparkan disertasinya yang berjudul “Model Holistik Pengembangan Sumber Daya Manusia Seutuhnya Berbasiskan Inti Kemanusiaan Menuju SDM Berkelanjutan”. Sementara itu, judul karya ilmiah “Peran Artificial Intelligence Dalam Pengembangan Model Volatilitas Pasar Keuangan” dipaparkan Prof. Didit Budi Nugroho. Ia mengeksplorasi bagaimana kecerdasan buatan dapat digunakan untuk memahami dan memprediksi volatilitas di pasar keuangan, memberikan kontribusi signifikan dalam bidang statistik dan keuangan. (deb/sgt)