JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Niat pergi ke kebun untuk berburu burung kicauan dilakukan Samadi (57), warga Dusun Tawangsari Desa Semowo Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang berkahir menyedihkan. Pasalnya, ia dikejutkan penemuan mayat tetangga dusunnya di area perkebunan di Dusun Tunggakrejo Desa Semowo.
Korban diketahui bernama Supriedi (66) warga Dusun Gambir Desa Semowo. Mengetahui kejadian itu Samadi memberitahukan rekannya yang tinggal satu Dusun dengan korban.
Kapolres Semarang AKBP Ike Yulianto W melalui Kapolsek Pabelan AKP Riyadi dalam keterangan menyebutkan korban saat kejadian sedang membersihjan kebun milik adik iparnya.
“Dapat kami sampaikan bahwa benar adanya kejadian penemuan warga yang meninggal di kebun, dan personel Polsek Pabelan juga telah ada di lokasi bersama pihak Inafis,” terangnya.
Berkaitan kronologi kejadian tersebut, AKP Riyadi menuturkan bahwa sekitar pukul 07.00 Wib Samadi bersama rekannya Sutardi (57) menuju area kebun di Dusun Tunggakrejo Desa Semowo. Sesampai di lokasi keduanya berpencar untuk berburu burung, dan saat Samadi berjalan di jalan setapak, melihat ada tas berwarna pink tergeletak.
Ia penasaran Samadi mendekati tas pink. Namun betapa terkejutnya ia melihat ke arah bawah jalan setapak di kedalaman kurang 1 meter lebih, melihat sesosok tubuh terlentang. Saat didekati ternyata sosok Supriedi.
“Mengetahui orang yang dikenal, Samadi memanggil Sutardi memberitahukan bahwa tetangganya jatuh di samping jalan setapak kebun. Setelah Sutardi memastikan bahwa yang dilihat adalah tetangganya, pihaknya langsung menghubungi kami,” tambah Kapolsek.
Tim Inafis Polres Semarang dan pihak Medis Puskesmas Pabelan dr. Rynalt Andrew datang ke lokasi, langsung memeriksa lokasi kejadian. Menurut keterangan keluarga korban diperkuat keterangan dr. Rynalt, korban merupakan pasien dr. Rynalt dengan perawatan sakit jantung.
Tim Inafis yang memeriksa lokasi kejadian juga menemui ada bekas lahan kebun yang dibakar, sehingga pihak inafis bersama pihak medis memperoleh kesimpulan awal bahwa korban terpeleset saat kegiatan membakar lahan kebun yang akan dikerjakannya.
“Kami sampaikan ini karena pada tubuh korban tidak ada tanda-tanda penganiayaan, dan korban jatuh posisi terlentang sehingga kepala bagian belakang membentur batu dengan riwayat sakit jantung yang dideritanya.” imbuh Kanit Identifikasi Sat Reskrim Polres Semarang Aiptu Edy Ponco SH.
Mewakili pihak keluarga, Widiyani (37) merupakan anak korban, menerima kejadian yang menimpa ayahnya. Pihaknya membubuhkan surat pernyataan menolak autopsi, selanjutnya petugas Polsek Pabelan menyerahkan jenazah Supriedi untuk dimakamkan. (muz)