JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Ketua TP PKK Kabupaten Semarang Hj Peni Ngesti Nugraha mengimbau para kader kesehatan dan posyandu untuk terus mengkampanyekan pentingnya makanan beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) bagi balita. Tujuannya guna mencegah terjadinya kasus gizi buruk atau stunting.
“Para orang tua berperan penting agar anak-anak mendapat asupan makanan bergizi. Sehingga berpengaruh pada upaya pencegahan terjadinya kasus stunting,” katanya di hadapan puluhan kader yang mengikuti acara Gerakan Bersama Cegah Stunting Bersama Masyarakat di Bumi Perkemahan Kebun Mulyorejo, Desa Barukan, Tengaran, Rabu (21/8/2024).
Puluhan kader kesehatan dan posyandu yang hadir berasal dari Desa Barukan, Tegalwaton dan Nyamat di Kecamatan Tengaran. Selain itu Desa Sumberejo dan Ujung-Ujung (Pabelan) serta Plumbon (Suruh).
Saat ini, lanjutnya, ada sebagian orang tua yang mulai abai dengan kesehatan anak-anaknya. Bahkan dicontohkan ada kasus anak-anak yang menderita penyakit diabetes bahkan gagal ginjal.
Padahal penyakit itu secara umum dialami mereka yang sudah berumur dewasa. Hal itu disebabkan antara lain konsumsi makanan kemasan dan pemanis buatan yang tidak terkendali.
“Tugas para orang tualah untuk mengawasinya. Termasuk memberikan makanan yang bergizi,” tegasnya lagi.
Sementara itu, anggota DPRD Pujo Pramujito yang juga hadir pada acara itu menghargai langkah Dinkes menggandeng semua unsur masyarakat guna menekan angka stunting.
“Intinya Kita harus saling bahu membahu, serentak dan bekerja sama mencegah stunting, ” pungkasnya
Sebelumnya, Pemkab Semarang komitmen menuntaskan kasus stunting atau gizi buruk terus berlanjut. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 64 desa ditetapkan sebagai kampung keluarga berkualitas (KB).
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan, Anak, dan KB (DP3AKB) Kabupaten Semarang, Dwi Saiful Noor Hidayat menjelaskan, penetapan Kampung KB bertujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat, sebagai upaya penguatan institusi keluarga, untuk percepatan penurunan kasus stunting. Sampai Mei 2024, telah ada 124 kampung KB di Kabupaten Semarang.
“Targetnya semua desa/kelurahan yang berjumlah 235 menjadi kampung KB,” terangnya, saat launching 64 kampung keluarga berkualitas (KB), di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang, Senin (27/5/2024) lalu. (muz)