JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Jajaran kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) daerah pemilihan (Dapil) Semarang V, sepakat mendukung dan mengantarkan Menang untuk H Ngesti Nugrah – Hj Nur Arifah (MUTIARA) menjadi Bupati dan Wakil Bupati Semarang pada Pilkada Kabupaten Semarang 2024.
Berbagai keberhasilan dan prestasi yang telah dicapai saat memimpin Kabupaten Semarang bersama kader PKB H Basari (2020- 2024) menjadi alasan kader PKB untuk memenangkan dan mengantar Ngesti Nugraha kembali memimpin Kabupaten Semarang.
Hal ini ditegaskan Ketua Dewan Tanfidz DPC PKB Kabupaten Semarang, Badarudin, saat membuka acara Sekolah Politik dan Silaturahmi Kader PKB Dapil Semarang V di Hotel Kediri, Bandungan, Kabupaten Semarang, Minggu (29/9/2024).
Menurutnya, sudah banyak keberhasilan yang telah dicapai Kabupaten Semarang, selama hampir lima tahun kepemimpinan Ngesti Nugraha bersama H Basari, hingga berbuah sejumlah penghargaan untuk Kabupaten Semarang.
Sehingga apa yang sudah baik ini harus dilanjutkan dan pada Pilkada 2024 ini PKB Kabupaten Semarang mengamanahkan kembali H Ngesti Nugraha memimpin didampingi Hj Nur Arifah.
Badarudin juga menjelaskan beberapa hal yang masih harus ditingkatkan tersebut misalnya terkait pemerataan layanan kesehatan masyarakat. Karena rumah sakit milik pemerintah saat ini baru ada di Ungaran dan Ambarawa.
Sementara untuk Fasilitas Kesehatan (Faskes) serupa di wilayah selatan Kabupaten Semarang seperti di Kecamatan Tengaran, Bringin, Suruh dan bahkan Getasan sudah mendesak untuk diwujudkan, agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat bisa lebih optimal.
“Melalui kesempatan ini saya mengharapkan agar fasilitas rumah sakit apakah tipe B atau tipe C sudah dapat diwujudkan di wilayah selatan Kabupaten Semarang, setidaknya dalam lima tahun mendatang,” tegas Ketua DPC PKB Kabupaten Semarang ini.
Calon Bupati Petahana Semarang H Ngesti Nugraha menegaskan, berkat dukungan pimpinan dan segenap anggota DPRD Kabupaten Semarang, Pemkab Semarang era kepemimpinannya dengan H Basari terus berupaya mewujudkan rumah sakit.
Baik oleh pihak swasta maupun oleh pemerintah daerah. Namun ia juga berharap ada pihak swasta yang masuk berinvestasi untuk membangun rumah sakit di wilayah selatan Kabupaten Semarang, sehingga anggaran daerah dapat digunakan untuk kebutuhan pembangunan lainnya.
“Ikhtiar tersebut masih terus berproses dan apa yang diharapkan oleh warga Kabupaten Semarang di wilayah Selatan yang berbatasan dengan Kota Salatiga maupun Kabupaten Boyolali– Insya Allah, mudah- mudahan akan segera terwujud,” katanya.
Masih dalam rangka Pembangunan bidang layanan kesehatan, lanjut Ngesti, Kabupaten Semarang telah mampu meraih beberapa capaian. Pada pelayanan BPJS Kesehatan, Kabupaten Semarang telah meraih penghargaan Universal Health Coverage (UHC).
Pelayanan kesehatan kepada masyarakat sangat ini penting dan menjadi salah satu prioritas. Pencapaian UHC ini akan semakin memudahkan warga mengakses jaminan layanan kesehatan dari pemerintah.
“Jika ada warga Kabupaten Semarang yang sakit atau melahirkan dari golongan kurang mampu, cukup daftar 10 menit bisa langsung aktif dan bisa mendapatkan pelayanan,” jelasnya.
Ini harus dijaga, karena syarat UHC minimal kepesertaannya harus 98 persen dan kepesertaan aktifnya minimal 75 persen. Sementara Kabupaten Semarang kepesertaannya mencapai 98,83 persen dan aktifnya sebesar 77 persen.
Pemerintah Kabupaten Semarang menganggarkan Rp 49,65 miliar dari APBD Kabupaten Semarang untuk memberikan jaminan pelayanan kesehatan kepada warga yang kurang mampu.
Dalam program penanganan stunting, tahun 2023 sebesar 4,61 persen turun menjadi 3,6 persen di tahun 2024. Keberhasilan ini menempatkan Kabupaten Semarang menjadi daerah dengan kasus stunting terendah kedua di Jawa Tengah.
Masih dalam rangka meningkatkan akses layanan kesehatan Pemerintah kabupaten Semarang juga menggratiskan semua ambulans yang ada di Puskesmas dan rumah sakit untuk Masyarakat yang membutuhkan.
“Melalui Upaya- paya ini angka kemiskinan, Kabupaten Semarang yang di tahun 2022 tercatat sebesar 7, 29 persen, kini turun menjadi 6,96 persen dan menempatkan Kabupaten Semarang sebagai daerah terendah ke-tujuh di Jawa Tengah dalam hal angka kemiskinan,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemkab Semarang akan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi warganya. Salah satunya, dengan merencanakan pembangunan rumah sakit di wilayah selatan, yang masih minim fasilitas kesehatan.
Diketahui, rumah sakit tersebut akan melayani 6 Kecamatan meliputi Kecamatan Bancak, Susukan, Suruh, Tengaran, Kaliwungu, dan Pabelan.
“Tahun ini, kita sediakan dana Rp1 miliar untuk feasibility study dan penyusunan detail engineering design (DED). Insyaallah, 2025 sudah bisa dimulai pembangunannya secara bertahap,” ujar Bupati Semarang H Ngesti Nugraha kepada pers, saat meninjau calon lokasi pembangunan rumah sakit di bekas kawasan UPTD peternakan Mulyorejo, di Desa Barukan, Tengaran, Rabu (17/1/2024) lalu.
Menurutnya, rencananya fasilitas rumah sakit akan menempati lahan seluas sekitar 3,5 hektare. Selain itu, juga akan dibangun pelayanan administrasi pemerintahan, agrowisata dan bumi perkemahan di lahan seluas total sekitar 17 hektare itu.
Tak hanya itu, lanjutnya, akan disiapkan pula transportasi umum untuk mencapai lokasi dengan akses jalan selebar 12 meter.
“Kita akan bangun Green Hospital, dan diharapkan wilayah ini akan menjadi semacam kota satelit yang ramai dengan berbagai fasilitas umum,” tutur bupati. (muz)