JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Plt Bupati Sukoharjo Agus Santosa meminta PPKom dan pelaksana proyek melakukan percepatan maksimal atas proyek pembangunan strategis di Sukoharjo, yakni Gedung Pertemuan dan Gedung Labkesda (Laboratorium Kesehatan Daerah).
Pasalnya tenggat waktu dua proyek tersebut sudah mepet namun progres pembangunan masih dibawah standart. Untuk gedung pertemuan deadline proyek pada bulan Desember 2024, namun progres baru mencapai 72 persen. Ironis lagi proyek Gedung Labkesda yang menyisakan waktu pembangunan satu bulan lagi namun progress baru mencapai 32 persen.
“Perbandingan target dan realisasi tidak tepat. Konsultan harus cermat. Saya minta ada progres harian yang dilaporkan. Karena proyek ini masuk proyek kritis awal bulan November harusnya jadi,” Ungkap Agus Santosa saat meninjau proyek, Senin (8/10).
Salah satu solusi yang diminta adalah melakukan penambahan jumlah pekerja atau sistem lembur.
Sedangkan untuk proyek pengerjaan gedung pertemuan Agus juga meminta kontraktor pelaksana proyek untuk menggenjot pekerjaan fisik agar bisa rampung tepat waktu. Sisa masa kontrak pembangunan proyek gedung Budi Sasono hanya sekitar dua bulan.
“Manajemen proyek harus cermat dan hati-hati. Jika defisit pekerjaan di atas lima persen bisa dikatakan proyek kritis. Realisasi pekerjaan fisik sekitar 68 persen namun seharusnya 73 persen,” ujar dia.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sukoharjo Bowo Sutopo Dwi Atmojo mengatakan para pekerja lembur hingga malam hari untuk mengejar target pembangunan proyek gedung Budi Sasono. Evaluasi progres pekerjaan fisik dilakukan secara berkala.
“Kami tetap optimistis pengerjaan proyek fisik rampung tepat waktu. Masa kontrak masih dua bulan lagi. Kami dan kontraktor pelaksana proyek rutin melakukan evaluasi. Apa saja yang masih kurang, akan dibenahi dan dikerjakan agar cepat rampung,” ujar dia.
Sementara itu Sekretaris Daerah Widodo menekankan pentingnya percepatan pengerjaan proyek mengingat kondisi cuaca yang memasuki musim penghujan. Pihaknya telah meminta kepada pelaksana untuk melakukan percepatan.
“Sekarang yang diwaspadai dampak perubahan cuaca ekstrem. Hujan deras sudah sering turun. Sudah kami minta pihak pelaksana mempercepat pembangunan dan mengantisipasi perubahan cuaca ekstrem,” ujar Widodo, Selasa (8/10/2024).
Menurut dia, Pemkab Sukoharjo telah mengidentifikasi 12 program prioritas untuk tahun 2024, meliputi berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan olahraga. Khusus untuk proyek infrastruktur, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sukoharjo menangani tujuh proyek fisik pembangunan, termasuk jalan, drainase, jembatan, jaringan irigasi, dan tanggul sungai.
“Kami optimis dengan kerja sama yang baik antara pihak pelaksana dan OPD terkait, proyek-proyek strategis ini dapat diselesaikan tepat waktu meski menghadapi tantangan cuaca,” pungkas Widodo.(Dea)