JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Organisasi kemasyarakat PUKAT Nusantara mengembangkan sayap kepengurusan di wilayah Jawa Tengah (Jateng). Itu terlihat dari antusiasme masyarakat dari berbagai daerah di Jateng mengikuti pembekalan dan orientasi keorganisasian PUKAT Nusantara di Efrata Hill, Desa Keji, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, akhir pekan kemarin.
Ketua Umum PUKAT Nusantara, Heri Istanto menjelaskan organisasi yang diampunya ini didirikan atas asas kemanusiaan yang berkembang atas dasar kesadaran para aktivis yang terlibat di dalamnya. Diharapkan organisasi ini dapat berkembang untuk memberikan manfaat kepada masyarakat luas.
“Intinya kita ingin organisasi ini tumbuh atas dasar kesadaran dan bisa berkembang di seluruh daerah di Indonesia. Kita yakin penduduk kita terutama di Jateng memiliki rasa sosial dan kemanusiaan sangat tinggi. Jadi optimisme kami apabila diminta nih ada usulan dari daerah-daerah untuk segera dibentuk kepengurusan di tingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) kita berikan pembekalan seperti kegiatan kali ini,” jelasnya kepada Jateng Pos, kemarin.
Dijelaskan lagi, setelah pembekalan ini akan dilanjutkan pengukuhan para pengurus DPC dari para peserta yang telah mendapatkan pembekalan dan pelatihan keorganisasian PUKAT Nusantara. Target dalam waktu dekat ini seluruh Provinsi di pulau Jawa diharapkan sudah terbentuk pengurus.
“Di Jateng sendiri sudah terbetuk 11 DPC di diantaranya Wonogiri, Karanganyar Sragen, Solo, Magelang, Rembang, Semarang, Sukoharjo, dan lainnya. Ini merupakan tahapan pertama kita bergerak. Setelah dari Jateng kita akan lanjutkan di Jawa Timur, dan Banten. Pembekalan kita berikan untuk memenuhi persyaratan pengurus di masing-masing DPC yang akan kita bentuk,” terangnya.
Jajaran pengurus dihimpun PUKAT Nusantara, lanjut Heri, merupakan kalangan potensial yang ingin menjadi aktivis-aktivis sosial. Mereka yang memiliki usia relatif 30 tahun, hingga usia 60 tahun. Pengalaman dari pembentukan pengurus yang sudah terbentuk, usia tersebut dinilai sangat antusias.
Sedangkan, bidang kemasyarakat yang disasar PUKAT Nusantara ada beberapa diantaranya bidang sosial, kesehatan, ekonomi, pemberdayaan, pemuda dan olahrgaa, sumber daya manusia (SDM), lingkungan, dan bidang-bidang lain termasuk hubungan dengan pemerintahan serta hukum dan HAM.
Meski demikian, Heri tegaskan, PUKAT Nusantara tidak terafiliasi dengan partai politik maupun organisasi lainnya. Murni dibentuk dari gagasan para pendiri sehinga memiliki kekhususan tersendiri dibandingkan organsiasi lain.
“PUKAT Nusantara sama sekali tidak ada kaitan atau simpatisan dari partai politik tertentu ataupun pecahan dari organisasi sebelumnya. Enggak ada. Murni lahir dari pemikiran kita-kita pendiri. Kita beda dengan yang sudah ada tapi kita yakin ini akan berkembang,” tegasnya.
Disinggung kemungkinan PUKAT Nusantara yang didirikan para tokoh dengan latar belakang pengusaha ini akan berkiprah di masa transisi pemerintahan, Heri menegaskan tidak terpengaruh dengan agenda pemerintah saat ini.
“Pemerintah sudah bagus, kita yakin pemerintah mendatang akan lebih bagus lagi dengan membuat program-program lebih bagus. Kita hanya ingin program-program yang sudah bagus bisa bantu untuk aplikasikan hingga sampai lapisan masyarakat paling bawah,” tandasnya.
Sekretaris Jenderal PUKAT Nusantara, Wahyu Gunawan menambahkan, saat turun ke daerah-daerah mendengarkan dan menerima aspirasi dari masyarakat terkait banyak hal dan program pemerintah yang bagus tapi tidak semuanya berjalan dengan lancar.
“Dari situlah kemudian kita membentuk PUKAT Nusantara dengan tagline ‘Menjaring Hati, Mebangun Negeri’ bertujuan membangun kesadaran masyarakat untuk bersama-sama berbuat yang bermanfaat, bukan berbuat untuk diri sendiri,” jelas Wahyu.
Disebutkan Wahyu, anggota PUKAT Nusantara ada dua kategori yakni anggota aktivis dan reguler. Anggota aktivis yang dimaksud adalah mereka yang bergabung dan tergerak hati dan kecerdasannya untuk bermanfaat. Sedangkan anggota reguler adalah para penerima manfaat.
“Kami ingin menggalang siapa pun yang punya hati yang baik untuk bersama-sama bermanfaat bagi yang lain, menggerakkan jiwa sosial, potensi pemberdayaan, ayo kita bareng-bareng bermaslahat untuk masyarakat,” pungkasnya. (muz)