30 C
Semarang
Minggu, 1 Juni 2025

Bupati Dukung Wakaf untuk Pengembangan UMKM

JATENGPOS.CO.ID, SRAGEN – Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terus digenjot Pemkab Sragen. Salah satunya pengembangan usaha budidaya jamur di Desa Mojorejo,Karangmalang Sragen.Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati melihat secara langsung kumbung usaha budidaya jamur hasil kerjasama bantuan dengan dompet Dhuafa Rabu (9/10). Bantuan dengan mekanisme wakaf ini dinilai efektif dalam pengembangan UMKM. Selain itu Kabupaten Sragen menjadi pilot project dalam mekanisme bantuan ini.

Budidaya jamur tiram dinilai berhasil dan mampu berkembang dengan produksi yang sudah dipasarkan dalam bentuk kemasan. Saat ini sudah menyuplai produk ke sejumlah minimarket.

Bupati menyampaikan program bantuan dari dompet dhuafa banyak dan sering bagi warga Kabupaten Sragen. Hanya saja kali ini menggunakan mekanisme wakaf, termasuk dari wakaf uang, termasuk dari para ASN Sragen. Wakaf tersebut dikelola di Bank Perkreditan Rakyat Syariah Sragen.

”Bagi hasil wakaf uang ini dikelola oleh dompet dhuafa, karena di Sragen termasuk yang potensi dan pilot project. Kita kembangkan usaha jamur ini, kalau berhasil kita kembangkan ke kecamatan lain,” ujarnya.

Yuni menegaskan harus ada pendampingan yang konsisten. Selain itu, diluar pendampingan budidaya, harus ada bantuan untuk mencarikan pasar pengembangan produk. Sekarang sudah mengembang dan dipasarkan ke puluhan toko.

Sementara Pimpinan Dompet Dhuafa Cabang Jawa tengah, Zaini Tafrikhan menyampaikan sampai saat ini sudah berhasil membuat 2 kumbung jamur dengan 4 karyawan. Tugas karyawan ada yang menjaga dan memanen, dua lagi bertugas untuk meracik menjadi makanan olahan.

”Kita kelola cash wakaf yang di deposito BPR Syariah Sragen, imbal hasilnya untuk program pemberdayaan,” ujar dia.

Dia mengapresiasi hasil panen yang cukup bagus, Dia menyampaikan sebelumnya sudah berjalan dan sudah sekali ganti baglog jamur. Pihaknya menjelaskan per kumbung ada 10 ribu baglog. “Kalau sedang panen raya bisa 60 kg. Rata-rata per hari 30-40 kg. Lantas harga Rp 13 ribu/kg jika produk fresh,” ujar dia.

Pihaknya menjelaskan dalam pelaksanaan program ini melibatkan 33 wakif (orang yang wakaf) dengan nilai investasi mencapai Rp 1,5 miliar. Namun tetap ada tantangan dalam budidaya jamur ini. Salah satunya cuaca, dan pengelola harus bisa menjaga suhu ruang agar jamur tidak rusak. Dia menyampaikan dengan kerjasama pengembangan, dukungan dari pemerintah kabupaten Sragen bisa menyasar produk UMKM lainnya di kecamatan berbeda. (ars)



Popular

LAINNYA

Terkini