spot_img
27.4 C
Semarang
Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

Tanggulangi Daerah Langganan Kekeringan Bangun 43 Sumur

JATENGPOS.CO.IDSRAGEN – Sebanyak 43 sumur air bersih dibangun untuk penanggulangan kekeringan di daerah Sragen utara. Program penyediaan air bersih Pemkab Sragen untuk pelayanan krisis air bersih khususnya saat musim kemarau. Setidaknya target untuk tahun 2024 dari 20 sumur air bersih telah dibangun 11 titik. Sampai kini setidaknya sudah ada 43 sumur yang dibangun Pemkab Sragen dari 2023 lalu dengan berbagai sumber dana.

Hasil evaluasi yang dilakukan, sebenarnya efektivitas dari sumur dalam itu hanya 70 persen. Tetapi itu satu-satunya cara untuk penyediaan air bersih selain dropping, mengingat untuk membangun jaringan PDAM dibutuhkan investasi yang sangat besar di wilayah utara bengawan.

“Hari ini 5 titik (sumur yang diresmikan) dari BAZNAS dari Glory dari Korpri. Nilainya masih sama, permintaan masih ada seperti kecamatan Gesi ada yang minta lagi terus kemarin di Jenar masih ada,” kata Bupati Yuni di sela meresmikan sumur yang dibangun di Dukuh Genthong RT 3 Desa Gesi, Kecamatan Gesi, Jumat (18/10/2024).

Baca juga:  Dampingi Wapres, Gus Yasin Ingin Masyarakat Manfaatkan Program Cek Kesehatan Gratis

Peresmian sumur kali ini berlangsung di lima lokasi. Meliputi di Desa Macan Mati dua titik yakni di Dukuh Genthong RT 03, dan Dukuh Kopen.

Kemudian di Desa Denayan juga dua titik meliputi Dukuh Pule RT 16, dan Dukuh Pule RT 17 Kecamatan Tangen. Sementara satu unit lainnya di Dukuh Plosoombo RT 09 Desa Banyurip, Kecamatan Jenar.

“Sebenarnya lebih pada tantangannya setelah selesai dibangunkan sumur bagaimana kelanjutannya,” kata Bupati.

Bupati mengakui hasil evaluasi bahwa efektivitas sumur yang dibangun tahun lalu hanya 70 persen. Sedangkan sisanya harus dioptimalkan lagi.

“Seperti tahun lalu kita juga sudah membangun sumur itu kondisinya 70 persen bagus masih bisa running baik. Dan yang 30 persen itu harus dioptimalkan lagi karena kadangkala debit kurang,” ujar Bupati Yuni.

Debit yang kurang baik ini salah satu faktornya menurut Bupati perawatan yang kurang baik.

“Dari faktor pemeliharaan yang kurang baik. Imbauan kepada masyarakat kalau sudah mendapat bantuan untuk dipelihara dan dibicarakan dengan masyarakat agar tidak terjadi chaos,” ucap dia.

Baca juga:  Hore! Tol Klaten-Jogja Gratis Mulai 24 Maret

Direktur PDAM Sragen Hanindya Heru Prayitno, mengatakan anggaran pembangunan sumur itu sama setiap unit Rp 35 juta.

“Kedalaman 60 meter, nilainya Rp 35 juta. Satu paket terdiri dari sumur pengeboran, pompa, listrik PLN, torn, pondasi dll,” kata Hanindya di sela mendampingi Bupati meresmikan sumur di Gesi.

Pembangunan sumur tahun ini ada penambahan instrumen berupa otomatis pompa. Ini berdasarkan evaluasi yang dilakukan dari pembangunan sebelumnya.

“Ada penambahan instrumen otomatis agar pompa tidak rusak seperti tahun lalu. Tahun lalu gak dikasih alat itu,” ucap dia.

Diakui Hanindya, bahwa di kawasan yang dibangun sumur dalam belum terdapat jaringan PDAM. Salah satunya karena investasi untuk jaringan perpipaan cukup besar.

“Belum masuk jaringan PDAM, ya ada rencana perkembangan ke sini tapi memang butuh investasi dan perhitungan jaringan dan pengolahan,” ucapnya. (ars)

spot_img

TERKINI