JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Secara tegas Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan ia tidak akan melarang kader dan massa nya berbuat apapun saat dalam Pilkada Solo, PDIP kalah, apalagi dengan ditemukannya kecurangan.
Bahkan secara implisit saat berpidato Rudy mengatakan kekecewaan pada seseorang yang diakuinya sudah dibesarkan oleh PDIP dan saat ini sudah pulang kembali ke Solo.
“Kalau yang sudah kami besarkan pulang sampai ikut cawe cawe (ikut campur dan berbuat curang), kalau Teguh Bambang kalah apa yang akan dilakukan oleh masyarakat akan saya biarkan. Solo jadi merah silahkan,” kata FX Rudy saat menghadiri deklarasi dukungan Relawan Banteng Teguh Perkasa menangkan Pilkada Kota Solo dan Pilgub Jateng, di jln Arifin Solo, Selasa (22/10/2024).
Nampak Rudy geram, soal dugaan cawe cawe atau campur tangan dari tokoh nasional yang ditudingnya.
Rudy tegas mengindikasikan akan ada intimidasi dan penyebaran sembako dalam skala besar untuk merebut simpati warga Solo.
”Jangan takut intimidasi, ini memilih pemimpin kota Solo. Kalau ada yang merasa diintimidasi bilang saya akan tanggungjawab,” serunya.
Pada kesempatan tersebut, juga di sosialisasikan penggunaan kentongan sebagai tanda bahaya dalam hal ini bila ditemukan ada money politik, pembagian sembako hingga intimidasi dalam masyarakat.
“Jangan takut. Bunyikan kentongan saat ada temuan kecurangan dalam pilkada nanti.” Imbuh Rudy.
Pada kesempatan tersebut Rudy kembali menegaskan empat program unggulan Paslon Walikota Solo nomor urut 1 Teguh – Bambang, yakni program kesehatan dengan membangun tiga rumah sakit, program pendidikan denga internet gratis, program ekonomi pembagian gas melin gratis dan program pemberian SIM batu gratis.
“PDIP berjuang di jalur ideologis bukan pragmatis, secara pribadi kami rampung tapi memperjuangkan program rakyat.
Program ini untuk menyejahterakan kaum marhaen,” tandas Rudy.
Ketua relawan Banteng Teguh Perkasa Soni didampingi sesepuh PDIP Solo James August Pattiwael, menyatakan suara kader PDIP di Solo solid dan siap memenangkan Paslon Teguh Bambang dan Andika Hendi. (dea)
