spot_img
28.8 C
Semarang
Kamis, 26 Juni 2025
spot_img

Pendeta Se-Kabupaten Semarang Doa Bersama dan Dukung Ngesti-Arifah

JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Pasangan Calon Bupati Petahana Semarang H Ngesti Nugraha dan Calon Wakil Bupati Hj Nur Arifah paparkan visi dan misi serta berbagai keberhasilan program sebagai modal untuk melanjutkan kepemimpinan Kabupaten Semarang lima tahun ke depan.

Paslon nomor urut 1 ini menyampaikan saat menghadiri acara Doa Bersama sebagai dukungan memenangkan Ngesti- Arifah, yang diinisiasi para pendeta se-Kabupaten Semarang di Posko Pemenangan MUTIARA (Menang Untuk Pasangan Ngesti-Arifah) di Lopait, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Sabtu (02/11).

Di hadapan pendeta sebanyak 150 orang, H Ngesti Nugraha menyampaikan pasangan Ngesti- Arifah menyiapkan visi dan misi yang dijabarkan melalui program unggulan yang secara garis besar sama dengan visi-misi diusung pada periode sebelumnya

Namun untuk lima tahun ke depan ada beberapa program yang harus dikurangi, khususnya yang berkaitan dengan penanganan pandemi COVID-19 pada periode pertama dan beberapa program akan lebih dipertajam agar capaian ke depan bisa lebih optimal.

Mengawali paparannya, Ngesti Nugraha bersyukur, Kabupaten Semarang selama lima tahun terakhir sangat kondusif. Sehingga iklim ini cukup mendukung sejumlah pencapaian program pembangunan daerah.

Ia mencontohkan pada tahun 2021 setelah dilantik sebagai bupati terpilih bersama dengan Wakil Bupati, H Basari, sejumlah permasalahan di Kabupaten Semarang sudah menanti untuk segera diselesaikan.

Antara lain soal tanah pertanain di sekitar Danau Rawapening yang belum bersertifikat dan warga di sejmlah desa mengalami permasalahan krusial, karena ada kurang lebih 871 hektare lahan warga yang tergenang air danau Rawapening.

Sehingga selama 2,5 tahun petani tidak bisa bercocok tanam. “Alhamdulillah, persoalan tersebut sekarang sudah terselesaikan dan relatif sangat kondusif,” jelasnya.

Kemudian, lanjutnya, dalam rangka mengamankan aset lahan milik warga, milik desa, milik pemerintah daerah termasuk Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, pemerintah Kabupaten Semarang Sat itu Bersama dengan kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Semarang memprioritaskan program PTSL.

Sehingga 85 persen lahan di sekitar danau Rawapening sekarang sudah bersertipikat dengan total luas lebih dari 1.200 hektare. Demikian juga permasalahan tanah di Kecamatan Bandungan atau tanah eks PT Sinar Kartosuro.

Setelah berkoordinasi dengan Ketua DPRD dan segenap Forkopimda Kabupaten Semarang dan Kepala BPN, dari lahan seluas 198 hektare tersebut, sebanyak 144 hektare di antaranya dibagikan kepada Masyarakat berikut sertipikatnya (1.362 sertipikat) gratis tidak dikenai biaya.

Demikian pula, pemerintah daerah mendapatkan 29 hektare, PT KAI 15,9 hektare dan juga BPN 7,4 hektare. Belum lagi aset tanah Pemkab Semarang di Kota Salatiga seluas 6,6 hektare di Tingkir, Kota Salatiga. “Ini Upaya- Upaya kami dalam rangka menyelesaikan masalah pertanahan dan mengurus asset milik pemerintah daerah,” jelasnya.

Ngesti juga menyampaikan, dalam upaya menangani kemiskinan, pada periode kepemimpinannya, Kabupaten Semarang mampu menurunkan angka kemiskinan dari 7,29 persen di tahun 2022 menjadi 6,96 persen di tahun 2024 ini.

“Sehingga Kabupaten Semarang menempati daerah terendah ke-tujuh di Jawa Tengah, dan terendah ke-tiga untuk kabupaten di Jawa Tengah,” jelasnya.

Kemudian angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada tahun 2022 masih mencapai 5,02 persen turun menjadi 4,05 persen. Kemudian untuk angka kemiskinan ekstrim tahun 2022 sebesar 4,81 persen turun menjadi 4,05 persen.

Angka stunting, tahun 2023 sebesar 4,61 persen turun menjadi 3,6 persen pada tahun 2024. “Angka stunting ini menempati ranking terendah ke-dua se Jawa Tengah di bawah Kota Semarang,” lanjutnya.

Dalam hal Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Kabupaten Semarang juga mengalami kenaikan. Pada tahun 2022 IPM di Kabupaten Semarang sebesar 74,67 persen mengalami kenaikan menjadi 75,13 persen di tahun 2024.

Sedangkan untuk kepesertaan jaminan Kesehatan, Kabupaten Semarang telah mencapai Universal Health Coverage (UHC). Dengan UHC, saat ini untuk mendaftar dan membayar dalam waktu 10 menit kartu kepesertaan sudah bisa aktif dan tidak harus menunggu hingga 14 hari atau satu bulan lagi baru aktif.

“Karena Pemkab Semarang telah menganggarkan hingga Rp 49,6 miliar untuk membayarkan Masyarakat yang kurang mampu, termasuk korban PHK dan sebagainya,” lanjutnya.

Dalam visi dan misi Ngesti- Arifah, lanjutnya, juga disiapkan rencana pengembangan serta peningkatan perekonomian daerah dengan adanya jalan tol Yogyakarta-Bawen. Yakni dengan mengupayakan pembangunan exit tol di kawasan Bergas dan Bringin. Tahun ini sudah ada DED-nya dan direncanakan tahun 2025 nanti.

Masih di tahun 2025 juga telah merencanakan pengembangan pariwisata dengan telah diselesaikannya revitalisasi Benteng Pendem atau Benteng Willem I di Ambarawa yang alokasi anggarannya mencapai Rp 141 miliar.

Harapannya nanti kompleks Benteng Willem I ini akan menjadi destinsi wisata ungglan di Kabupaten Semarang. Sedangkan rencana Pembangunan rumah sakit di wilayah Kabupaten Semarang bagian selatan diharapkan juga segera terwujud.

Keberhasilan menggembirakan, khususnya bagi masyarakat di wilayah selatan, Kabupaten Semarang meraih Juara 1 Investment Challenge 2024 tingkat Provinsi Jawa Tengah melalui perencanaan pembangunan rumah sakit di Kecamatan Tengaran dengan konsep Green Hospital, tepatnya di kawasan Mulyorejo, Tengaran.

Ngesti Nugraha menyampaikan, kajian untuk lokasinya telah dilakukan dan tahun ini sudah ada Detail Engineering Design (DED)-nya.

“Lokasi pembangunan di bekas kawasan UPTD peternakan Mulyorejo, di Desa Barukan, Kecamatan Tengaran,” tambahnya.

Sedangkan dalam mendukung ketahanan pangan nasional, Pemkab Semarang mulai melaksanakan dan mencoba teknologi alsintan untuk menjaga produktifitas hasil pertanian. Sehingga Kabupaten Semarang pada tahun 2024 ini masih surplus beras hingga 65 ton.

Ngesti juga menyampaikan, luasan lahan persawahan di Kabupaten Semarang yang bisa dipanen dua kali ada sekitar 2.800 hektare. Dari luasan ini lahan pertanian yang hanya bisa dipanen sekali ada sekitar 1.400 hektare dan yang bisa dipanen dua kali ada sekitar 1.200 hektare.

Pemkab Semarang terus berupaya agar lahan yang hanya panen sekali dalam setahun ini bisa panen dua kali. Caranya dengan mengaplikasikan sistem pertanian modern, seperti menambah pemanfaatan sumur dalam bertenaga surya.

“Termasuk, menyiapkan alsintan lengkap berbasis teknologi. “Saat ini masih berproses dan Pemkab Semarang telah melakukan pengadaan alsintan modern secara bertahap,” tambahnya.

Sementara itu, Calon Wakil Bupati, Hj Nur Arifah menyampaikan visi misi bidang sosial dan bidang Kesehatan. Menurutnya, pembangunan bidang kesehatan menjadi salah satu program unggulan yang telah dituangkan dalam visi dan misi pasangan Ngesti- Arifah untuk mewujudkan Kabupaten Semarang yang semakin sejahtera.

Nur Arifah memaparkan, program- program kesehatan yang lebih menyentuh masyarakat akan didorong –antara lain—untuk meningkatkan angka harapan hidup melalui optimalisasi layanan posyandu, baik posyandu anak, lansia maupun posyandu kesehatan ibu hamil dan menyusui.

“Selain itu juga meningkatkan insentif para kader posyandu, yang selama ini menjadi ujung tombak akses pelayan kesehatan terdepan yang secara langsung bersentuhan dengan masyarakat,” ungkapnya.

Masih terkait dengan pembangunan bidang kesehatan, visi dan misi pasangan Ngesti- Arifah juga masih akan memprioritaskan BPJS Kesehatan bagi warga kurang mampu dan penderita penyakit menahun, kaum difabel serta warga lainnya yang masih berada di bawah garis kemiskinan.

Selain pencegahan stunting, pemberian makanan bergizi gratis untuk anak dan lansia melalui program Serasi Kasih akan diteruskan, serta meningkatkan penyediaan air bersih yang menjadi salah satu kebutuhan dasar masyarakat.

Termasuk membangun rumah sakit untuk memberikan akses layanan kesehatan yang semakin dekat bagi warga Kabupaten Semarang di bagian selatan. Sehingga ada keseimbangan/ pemerataan akses layanan kesehatan masyarakat Kabupaten Semarang mulai dari ujung utara hingga ujung selatan.

“Yang tak kalah penting juga penyempurnaan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) untuk memastikan fasilitas dukungan/ bantuan sosial dari pemerintah tersalurkan dengan tepat kepada penerima manfaat dengan tepat sasaran,” tegasnya.

Di bidang sosial, masih kata Arifah, akan melanjutkan pemberian santunan kepada semua anak yatim piatu, fakir miskin, anak telantar. Termasuk bantuan sosial kemasyarakatan antara lain seperti bantuan sandang, pangan dan papan yang diprioritaskan untuk warga miskin.

“Termasuk meningkatkan banuan sosial keagamaan, seperti banuan untk tempat ibadah agama apa pun, ormas keagamaan, FKUB, insentif marbot dan penjaga tempat ibadah hingga santunan kematian,” jelasnya. (muz)

spot_img

TERKINI