JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Setelah berhasil diuji coba pada lintas Stasiun Purwosari – Solo Kota, Autonomous Trem akan kembali menjalani fase uji coba di jalur Purwosari-Wonogiri pada Senin dan Selasa (25-26 November 2024). PT KAI Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta terus mendukung upaya ini sebagai bagian dari komitmen membantu pengembangan teknologi transportasi modern.
Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, menyampaikan bahwa pengujian trem bertenaga baterai ini merupakan langkah penting dalam mendukung pemerintah mempersiapkan moda transportasi otonom di masa depan.
“Daop 6 akan terus berkomitmen membantu pemerintah, khususnya dalam pengujian Autonomous Trem ini. Kami optimis teknologi ini dapat memberikan dampak positif pada pengembangan transportasi ramah lingkungan,” ujar Krisbiyantoro.
Autonomous Trem, yang sebelumnya telah diuji dengan sukses di lintas Purwosari-Solo Kota, memiliki kecepatan maksimum 14,4 km/jam dan mampu beroperasi 100% secara otonom, termasuk pada tahap start, percepatan, perlambatan, hingga penggunaan klakson.
Berdasarkan audit teknologi pada 20-21 November 2024, trem ini dinyatakan memenuhi kualifikasi SAE Level 3, yang berarti sistem otonominya telah mampu menangani berbagai kondisi operasional tanpa memerlukan intervensi langsung dari operator.
Jalur Purwosari-Wonogiri dipilih untuk pengujian ini karena medannya yang unik, meliputi kawasan perkotaan, persawahan, dan pedesaan. Hal ini memberikan tantangan teknis yang lebih beragam sekaligus menjadi potensi penerapan nyata teknologi otonom.
Pengujian akan mencakup sistem pengawasan masinis, sistem pengenalan semboyan, deteksi objek, hingga akhirnya pengujian sistem otonom secara keseluruhan dalam kondisi operasional alami.
Krisbiyantoro juga mengimbau masyarakat sekitar jalur Purwosari-Wonogiri untuk meningkatkan kewaspadaan selama masa uji coba.
“Dengan bertambahnya intensitas perjalanan kereta api, kami berharap masyarakat tidak beraktivitas di jalur KA dan lebih berhati-hati saat melewati perlintasan sebidang,” tutupnya.
Pengujian ini menjadi langkah penting dalam penerapan teknologi transportasi masa depan yang lebih aman, ramah lingkungan, dan efisien. Jika berhasil, Autonomous Trem diharapkan dapat diimplementasikan secara luas sebagai solusi mobilitas perkotaan dan regional. (dea)
