JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Kerja sama optimalisasi pengelolaan sampah organik dilakukan Circularva bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Semarang. Wujud kerja sama ditandai dengan penyerahan pengelolaan Program Rumah Maggot kepada Circularva di Rumah Maggot Kabupaten Semarang berlokasi di TPA Blondo, Kecamatan Bawen, pekan kemarin.
Penyerahan MoU ini merupakan tonggak penting dalam membangun sinergi antara Circularva dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Semarang untuk menciptakan solusi inovatif dalam pengelolaan sampah organik.
Dengan pendekatan berbasis Teknologi Bio Konversi (larva lalat Black Soldier Fly), program ini diharapkan mampu mengurangi beban sampah organik di tempat pembuangan akhir (TPA), sekaligus memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan bagi masyarakat.
Plt Kepala DLH Kabupaten Semarang, Sri Utami dalam sambutan mengatakan pengelolaan sampah organik adalah tantangan besar yang membutuhkan pendekatan inovatif.
“Program Rumah Maggot ini adalah langkah konkret untuk mengurangi dampak negatif sampah organik sekaligus memberikan manfaat ekonomi. Kami sangat mengapresiasi Circularva atas inisiatifnya dalam program ini,” ujarnya.
Perlu diketahui, Circularva merupakan perusahaan rintisan berbasis inovasi dalam pengelolaan limbah, menekankan pentingnya membangun ekosistem berkelanjutan melalui pengelolaan sampah organik.
Dimas Herdy Utomo, Chief of Strategic Circularva, mengatakan penyerahan MoU ini merupakan bukti nyata komitmen bersama untuk menciptakan solusi berbasis ekonomi sirkular yang dapat memberikan dampak nyata kepada masyarakat.
“Kami percaya, melalui Program Rumah Maggot, kita tidak hanya menyelesaikan masalah sampah, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru. Dengan mengolah sampah organik menjadi produk turunan yang lebih bernilai seperti pakan ternak, pupuk, bahkan sampai dengan bahan baku kosmetik. Program ini memberikan dampak jangka panjang yang positif,” jelas Dimas.
Usai acara serah terima dilanjutkan presentasi mengenai Ekosistem Rumah Maggot, diantaranya tentang metode pengelolaan sampah berbasis maggot. Circularva menjelaskan bahwa pendekatan ini tidak hanya mengurangi beban TPA, tetapi juga menghasilkan produk bernilai ekonomis yang ramah lingkungan.
“Kami percaya bahwa keberhasilan program ini akan memberikan inspirasi bagi daerah lain untuk menerapkan solusi serupa. Circularva berkomitmen untuk mendampingi masyarakat dan pemerintah daerah dalam menciptakan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan,” pungkas Dimas. (ril/muz)