spot_img
27.4 C
Semarang
Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

Jelang Nataru, Harga Telur Naik, Harga Cabai Fluktuatif

JATENGPOS.CO.ID, SALATIGA – Jelang hari raya Natal dan Tahun Baru 2025, harga telur ayam di pasar tradisional di Kota Salatiga melonjak naik mencapai Rp 28.500 per kilogram pada Selasa (17/12/2024). Sebelum mengalami kenaikan, harga telur per kilonya sekitar Rp 24 ribu hingga Rp 25 ribu. Kenaikan harga telur ini dikeluhkan oleh pelaku usaha warung makan karena mereka tidak bisa serta merta menaikkan harga jual masakan telur demi menjaga pelanggan.

Selain telur, harga cabai di pasar-pasar tradisional juga mengalami fluktuasi harga cenderung naik mesti tidak signifikan. Saat ini harga cabai teropong mencapai Rp 41.000 per kilogram, cabai merah keriting Rp 34.000 per kilogram, cabai rawit merah Rp 30.000 per kilogram, cabai rawit hijau Rp 31.000 per kilogram.

Baca juga:  Teknologi Dual Fuel Bisa Jadi Solusi di Tengah Kenaikan Harga BBM

Salah satunya pemilik warung makan di Jalan Lingkar Selatan (JLS) Salatiga, Kartinah mengatakan kenaikan harga ini dirasakan naik memasuki minggu pertama di bulan Desember. Tentunya kenaikan ini dirasa membebani para pedagang kecil. “ Karena harga makanan yang kami jual tidak naik, kalau kami naikkan, resiko sepi pembeli. Karena itu, saya memilih untuk tidak menaikkan harga makanan meski pendapatan berkurang, ” katanya.

Diakuinya, pedagang makanan seperti dirinya tidak bisa berbuat banyak saat harga bahan baku naik, sehingga hanya bisa pasrah dan menjaga pelanggan agar setiap hari dagangan bisa habis. “Kalau dibilang untung, ya masih ada keuntungan meski pendapatan menurun dibanding saat harga bahan baku normal. Yang penting modal bisa berputar,” katanya.
Dia berharap, harga bahan baku bisa cepat turun dan stabil. Sebab di tengah kondisi ekonomi yang terbilang masih sulit pedagang tidak mungkin menaikkan harga jual. “Pelanggan saya mayoritas pekerja harian seperti sopir dan lainnya. Saya juga harus bisa memahami kondisi pelanggan agar usaha ini bisa tetap berjalan,” imbuhnya.

Baca juga:  Kegiatan Pertemuan Pokja Kampung KB Tingkat Kecamatan Bonang

Sementara itu, salah seorang pedagang sembako di Pasar Blauran Salatiga Rusmi mengatakan, kenaikkan harga telur menjelang Natal dan tahun baru (Nataru) sudah diprediksi sebelumnya. Hanya saja, pedagang tidak berani menambah stok kalau omzet relatif stabil. “Menjelang Natal dan tahun baru, biasanya harga telur naik. Dan sekarang harganya juga naik. Tapi saya tidak berani menambah stok karena telur tidak bisa bertahan lama,” katanya. (deb)

spot_img

TERKINI