spot_img
32.6 C
Semarang
Minggu, 29 Juni 2025
spot_img

Literasi Digital LKLK Ajak Generasi Muda Solo Raya Kritis dan Bijak di Era Disinformasi

JATENGPOS.CO.ID,  SOLO – Sebanyak 35 pemuda dari berbagai organisasi dan pegiat sosial di Solo Raya mendapatkan pelatihan intensif dalam Workshop Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Lembaga Kajian Lintas Kultural (LKLK) di Hotel Sarila, Solo, Sabtu – Minggu (15-16/2).

Direktur LKLK, Sofwan Faizal Sifyan, menjelaskan bahwa tujuan workshop ini adalah untuk membekali generasi muda dengan keterampilan literasi digital yang kritis dan bijak. Dengan keterampilan ini, diharapkan para peserta dapat menghadapi tantangan era disinformasi secara lebih berdaya dan bertanggung jawab.

“Generasi muda perlu memiliki kemampuan memilah informasi yang valid dan menghindari jebakan filter bubble dan echo chamber di media sosial. Literasi digital yang kritis menjadi kunci untuk menghadapi derasnya arus informasi di era digital ini,” ujar Sofwan Faizal Sifyan, Minggu.

Workshop dibuka dengan tema Memahami Tantangan Disinformasi dan Keamanan Digital yang dibawakan oleh Sofwan Faizal Sifyan. Ia menyoroti pentingnya kesadaran literasi digital di tengah pesatnya perkembangan teknologi.

Baca juga:  5.000 Peserta Meriahkan Kirab Pusaka Malam Satu Suro Keraton Surakarta, Polisi Siaga Amankan Jalur dan Kerumunan

Sesi berikutnya diisi oleh Mohd. Adhe Bakti, Direktur Pusat Kajian Radikalisme dan Terorisme, yang menjelaskan peran cyber army dalam menyebarkan propaganda digital. Ia mengungkap bagaimana hoaks sering digunakan untuk kepentingan politik dan sosial, serta memberikan strategi efektif untuk mendeteksi dan menangkalnya.

Pada hari kedua, tema yang diangkat adalah Strategi Membangun Gerakan Literasi Digital Berbasis Komunitas. Sofwan Faizal Sifyan menekankan pentingnya kolaborasi antara pegiat sosial dan media untuk memperluas dampak literasi digital dalam masyarakat.

Selanjutnya, Ichwan Prasetyo, jurnalis senior, memberikan materi tentang prinsip-prinsip jurnalisme dalam menangkal berita palsu. Ia membagikan teknik fact-checking yang dapat digunakan masyarakat untuk memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya, sehingga mampu mencegah penyebaran hoaks.

Acara ditutup dengan pemaparan dari Dr. Istiqomah, Pengurus PW Fatayat NU Jawa Tengah, yang mengupas aspek hukum dalam literasi digital. Ia mengingatkan peserta tentang konsekuensi hukum dari penyebaran hoaks dan pentingnya menjaga etika dalam interaksi digital.

Baca juga:  Dua Eks Napiter Terima Bantuan Modal Usaha dari BAZNAS

“Dalam era digital ini, etika dan hukum harus berjalan seiring. Penyebaran informasi yang tidak bertanggung jawab dapat berdampak hukum yang serius,” jelas Dr. Istiqomah.

Respons Positif dan Langkah ke Depan
Workshop ini mendapat respons positif dari para peserta yang merasa lebih siap menghadapi tantangan informasi digital. Banyak dari mereka mengapresiasi materi yang diberikan karena relevan dengan kondisi saat ini.

Acara ini diharapkan menjadi langkah awal bagi generasi muda untuk berperan aktif dalam menciptakan ekosistem digital yang sehat dan bertanggung jawab.

Dengan semangat kolaborasi, LKLK berkomitmen untuk terus mengadakan program edukasi digital guna memperkuat ketahanan masyarakat dalam menghadapi era disinformasi.

Langkah ini diharapkan dapat mencetak generasi muda yang kritis, bijak, dan berdaya dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif dan bertanggung jawab. (dea)

spot_img

TERKINI