JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Sebuah mobil pick up tertemper Kereta Api (KA) 516 Batara Kresna relasi Purwosari–Wonogiri di perlintasan liar kilometer 7+8/9, petak jalan Solokota–Sukoharjo, tepatnya di desa Pandeyan, Grogol, Sukoharjo, Minggu (23/02/2025) pukul 10.33 WIB.
Beruntung, seluruh penumpang KA selamat tanpa luka, namun insiden ini menyebabkan perjalanan kereta harus terhenti sementara untuk pemeriksaan keselamatan rangkaian.
Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, menyampaikan permohonan maaf kepada para penumpang KA Batara Kresna yang terdampak insiden ini dan mengapresiasi kesabaran para pelanggan selama proses penanganan.
“KAI Daop 6 Yogyakarta menyampaikan permohonan maaf kepada para penumpang KA Batara Kresna yang terdampak dan terima kasih atas kesabarannya. Kami sangat menyayangkan kejadian ini yang disebabkan oleh kecerobohan pengguna jalan dan berharap insiden serupa tidak terulang di masa depan,” ujarnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh guna memastikan keselamatan perjalanan, KA 516 Batara Kresna akhirnya diberangkatkan kembali pukul 11.36 WIB.
KAI Daop 6 Yogyakarta kembali mengingatkan masyarakat untuk selalu berhati-hati dan disiplin saat melintasi perlintasan sebidang kereta api, baik yang resmi maupun liar. Pelanggaran di perlintasan sebidang tak hanya membahayakan keselamatan pengguna jalan, tetapi juga mengancam keamanan penumpang KA dan berpotensi menyebabkan kerugian material bagi KAI.
“Pelanggaran di perlintasan sebidang merupakan pelanggaran lalu lintas yang dapat ditindak secara hukum. KAI tidak akan segan memproses hukum jika insiden seperti ini mengancam keselamatan perjalanan KA atau menyebabkan kerugian,” tegas Feni.
KAI Daop 6 juga mengingatkan masyarakat tentang aturan hukum terkait perlintasan sebidang, berdasarkan UU No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, dan UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Feni mengimbau masyarakat untuk selalu menggunakan perlintasan resmi saat melintasi jalur kereta api dan menghindari perlintasan liar yang tidak memiliki sistem pengamanan. “Kami mengajak masyarakat untuk lebih disiplin dan fokus saat melintasi perlintasan sebidang. Jangan mengabaikan keselamatan hanya karena ingin cepat sampai,” pungkasnya. (dea)