JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menghadiri Musyawarah Kerja Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Tengah yang digelar di Hotel Syariah, Solo pada Senin, 24 Februari 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Yasin juga ikut meresmikan dua mobil jenazah gratis yang diperuntukkan bagi masyarakat, khususnya di lingkungan pemerintahan Provinsi Jawa Tengah.
Dalam sambutannya, Gus Yasin mengapresiasi kerja keras PMI dari tingkat provinsi hingga 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Ia mengungkapkan, dirinya selalu aktif dalam kegiatan PMI dan merasakan eratnya solidaritas antaranggota.
“Saya merasakan kebersamaan itu muncul, satu pemikiran itu muncul, yaitu memberikan pelayanan dan kemudahan bagi masyarakat. PMI memiliki persaudaraan yang sangat kuat,” ujarnya.
Gus Yasin juga mengenang pengalamannya saat membantu koordinasi dengan donor darah luar provinsi Jawa Tengah, waktu itu ada orang dari Jakarta yang membutuhkan.
“Alhamdulillah kita langsung Tektok saja mudah,” ucap Gus Yasin
Selain itu, kerja sama erat antara pemerintah, PMI, dan berbagai stakeholder, seperti Baznas, UPZ, dan UPD, turut berperan dalam realisasi program sosial.
Hal itu terbukti adanya launching dua mobil jenazah gratis yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Siapa saja yang membutuhkan, silakan gunakan dengan baik dan rawat dengan baik,” pesan Gus Yasin.
Dalam acara tersebut, Gus Yasin juga menyinggung program prioritas bersama Gubernur Ahmad Luthfi selama lima tahun ke depan, khususnya dalam penanggulangan bencana.
“Mas Lutfi menekankan bahwa tanggap bencana harus menjadi prioritas karena Jawa Tengah ini bisa dibilang ‘mall-nya’ bencana,” ujarnya.
Meskipun terdengar kurang nyaman, ia menegaskan bahwa fakta tersebut harus dihadapi karena Jawa Tengah sering mengalami bencana alam seperti longsor dan pergerakan tanah.
Oleh karena itu, menurutnya, edukasi kepada masyarakat menjadi hal yang sangat penting. Pemerintah berupaya mengajak masyarakat menjaga lingkungan bukan untuk menyulitkan, melainkan demi keberlangsungan hidup ke depan.
“Seperti petani, mereka juga harus memahami langkah-langkah menjaga ekosistem agar bencana bisa dicegah, seperti pergerakan tanah di Banjarnegara,” jelasnya.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga menggandeng Universitas Diponegoro (UNDIP) dalam upaya desalinasi guna mencegah penurunan tanah yang ada di Jawa Tengah.
“Di wilayah utara, terutama di pesisir, ekosistem laut harus tetap dijaga,” tutup Gus Yasin.
Dengan berbagai inisiatif ini, diharapkan Jawa Tengah semakin siap dalam menghadapi tantangan kemanusiaan dan bencana di masa depan. (*)