spot_img
27.7 C
Semarang
Jumat, 27 Juni 2025
spot_img

Peduli Sampah, Pemkab Demak Tanam Mangrove

JATENGPOS.CO.IDDEMAK – Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025, Kabupaten Demak terpilih sebagai salah satu lokasi untuk menyelenggarakan aksi bersih-bersih sampah dan penanaman mangrove. Kegiatan ini dilaksanakan di Dusun Tambak Tengah, Desa Tambak Bulusan, Kecamatan Karangtengah, pada Kamis (27/2). Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan serta melestarikan ekosistem pesisir yang rentan terhadap ancaman sampah plastik.

Aksi ini dihadiri oleh sejumlah pejabat dan pemangku kepentingan, di antaranya Direktur Perlindungan Ekosistem Perairan Darat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Zamzami, SE., MM., Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah, Widi Hartanto, ST., MT., Sekretaris Daerah (Sekda) Demak, Akhmad Sugiharto, ST., MT., Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Demak, pejabat setempat, serta perwakilan guru dan pelajar dari tingkat SD hingga SMK, dan aktivis lingkungan.

Sekda Demak, Akhmad Sugiharto, yang mewakili Bupati Demak, menekankan pentingnya peran mangrove bagi wilayah pesisir. “Kabupaten Demak memiliki garis pantai sepanjang 34,1 kilometer, dari Kecamatan Sayung hingga Wedung. Keberadaan mangrove tidak hanya berfungsi sebagai penahan abrasi, tetapi juga sebagai habitat satwa dan penyerap emisi karbon. Sayangnya, sampah plastik masih menjadi ancaman serius bagi kelestariannya. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadi agen perubahan dengan menjaga kebersihan lingkungan,” tegasnya.
Senada dengan itu, Widi Hartanto dari DLHK Jawa Tengah mengungkapkan keprihatinannya terhadap tingginya produksi sampah di provinsi tersebut. “Data terakhir menunjukkan bahwa Jawa Tengah menghasilkan 6,3 juta ton sampah per tahun. Padahal, 70% di antaranya adalah sampah organik yang seharusnya bisa diolah menjadi kompos di tingkat rumah tangga. Inisiatif seperti bank sampah perlu diapresiasi dan dioptimalkan sebagai solusi untuk mengurangi beban lingkungan,” ujarnya.

Sementara itu, Zamzami dari KLHK menekankan dampak negatif sampah plastik terhadap ekosistem mangrove dan memperburuk perubahan iklim. “Penerapan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam pengelolaan sampah harus digalakkan. Kolaborasi antara seluruh pemangku kepentingan sangat penting untuk meminimalisir kerusakan lingkungan,” paparnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan aksi bersih-bersih di kawasan mangrove Tambak Bulusan dan penanaman bibit mangrove. Aksi serupa juga digelar secara serentak di tujuh lokasi lain di Indonesia, seperti Jakarta, Batam, Kupang, Surabaya, Balikpapan, dan Kepulauan Selayar. Melalui HPSN 2025, Pemerintah Kabupaten Demak berharap kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait semakin kuat untuk mewujudkan lingkungan yang bersih, hijau, dan berkelanjutan. (adi)

spot_img

TERKINI