JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Bupati Semarang H Ngesti Nugraha melantik anggota tim penggerak PKK masa bakti 2025-2030 di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang Jalan Ahmad Yani Ungaran, Selasa (11/3/2025). Pelantikan dihadiri Wakil Bupati Hj Nur Arifah, pimpinan OPD dan para tamu undangan.
Saat sambutan, Bupati mengajak para anggota TP PKK untuk melaksanakan program kegiatan yang telah ditetapkan agar memberikan kontribusi pemberdayaan bagi pembangunan masyarakat Kabupaten Semarang.
“Selamat dan sukses atas pelantikan Pengurus TP PKK Kabupaten Semarang masa bakti 2025-2030. Sebagai mitra strategis pemerintah, TP PKK memiliki peran penting dalam pemberdayaan keluarga dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ke depan semakin aktif, inovatif, dan kolaboratif dalam menjalankan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Semarang,” ujar Ngesti Nugraha.
Ditegaskan, jalinan kerja sama dengan OPD sangat strategis untuk melanjutkan visi dan misi Bupati Semarang. “Perlu kolaborasi dengan OPD termasuk upaya mengendalikan tingkat inflasi daerah,” tegasnya.
Dicontohkan, perlu digiatkan budidaya cabai di tiap rumah tangga. Sebab harga yang seringkali melambung tinggi menjelang lebaran dapat menyebabkan lonjakan inflasi. Penanaman aneka jenis komoditas tanaman pangan sehari-hari dapat dilaksanakan bekerja sama dengan Dinas Pertanian.
Selain itu, TP PKK juga diminta tetap ikut berpartisipasi menekan angka stunting, kemiskinan ekstrem dan siswa putus sekolah. Ketiganya menjadi bagian prioritas pembangunan daerah yang menuntut partisipasi semua komponen daerah.
Pada kesempatan itu pula, Ketua TP PKK Hj Peni Yulianingsih Ngesti Nugraha menyerahkan cendera mata kepada empat mantan anggota TP PKK periode sebelumnya .
Sebelumnya, sebanyak 150 kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan Penyuluh KB mengikuti acara optimalisasi peran TPK menurunkan kasus stunting yang digelar Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB (DP3AKB) di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang, belum lama ini.
Ketua TP PKK Hj Peni Ngesti Nugraha yang hadir pada acara itu menegaskan penanganan kasus stunting atau gizi buruk membutuhkan dukungan semua pihak. Termasuk diantaranya para anggota TPK.
Penurunan kasus stunting di Kabupaten Semarang ditekankan cukup signifikan, hingga berhasil berada di peringkat nomor dua terendah di Jawa Tengah setelah Kota Semarang. “Ayo Kita salip dan wujudkan zero stunting di Kabupaten Semarang,” katanya. (muz)