JATENGPOS.CO.ID, WONOSOBO – Program Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) Generasi Sehat Inspiratif (GESIT) di SMP Negeri 1 Wadaslintang, terus menunjukkan tajinya sebagai motor penggerak edukasi remaja.
Tahun 2025 menjadi momentum penting bagi sekolah ini dalam mewujudkan visi sebagai Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) yang aktif, kreatif, dan peduli pada masa depan generasi muda.
Semenjak dibentuk Bulan November 2024, berbagai kegiatan edukatif dan kampanye sosial dikemas dalam tajuk Zona Edukasi Kependudukan yang digelar di lingkungan sekolah.
Kegiatan ini menghadirkan semangat kolaborasi lintas sektor dan melibatkan banyak pihak strategis.
Kegiatan utama yang diusung PIK-R GESIT Spensadas meliputi layanan konselor sebaya, pembangunan pojok kependudukan sebagai pusat informasi, serta kampanye kesehatan remaja, anti perundungan, dan pencegahan pernikahan usia dini.
Media yang digunakan pun beragam dan kreatif. Para siswa membuat poster, vlog, hingga film pendek yang memuat pesan-pesan sosial relevan dengan dunia remaja. Edukasi juga dilakukan melalui sosialisasi interaktif dengan menghadirkan narasumber dari berbagai lembaga, seperti DPPKBPPPA Kabupaten Wonosobo, Unit Layanan Disabilitas (ULD) Disdikpora, Polsek Wadaslintang, dan Puskesmas Wadaslintang 1.
Kepala SMPN 1 Wadaslintang, Wiyoga Surya Gunadi, M.Pd.Si., mengapresiasi semangat peserta didik yang tergabung dalam PIK-R.
“Program ini tidak hanya membekali siswa dengan informasi penting, tapi juga membentuk karakter, kepedulian sosial dan menyiapkan generasi yang siap menyongsong masa depan,” ujarnya.
Sementara itu, Pembina PIK-R GESIT yang sekaligus guru Bimbingan Konseling, Laili Rakhma Aidina, S.Pd., menyebut bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata penguatan Profil Pelajar Pancasila.
“Anak-anak belajar mengenali isu, mengemas pesan secara kreatif, dan menyuarakan nilai kebaikan di lingkungan sekolah,” tuturnya.
Di area pojok kependudukan, siswa dapat mengakses beragam informasi berbasis kependudukan dan kesehatan remaja. Spot ini juga menjadi tempat diskusi dan konseling ringan bagi siswa yang membutuhkan dukungan.
Kampanye yang dilakukan tidak hanya menyasar siswa internal. Lewat media sosial sekolah dan tayangan vlog, pesan-pesan kampanye dibagikan lebih luas kepada publik. Hal ini menjadi bagian dari literasi digital dan upaya memperluas jangkauan edukasi kependudukan.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi yang terus menyala, PIK-R GESIT Spensadas menjadi bukti bahwa sekolah bukan hanya tempat belajar akademik, tetapi juga ruang tumbuhnya kesadaran sosial dan nilai-nilai kehidupan.
Program ini pun diharapkan bisa menjadi model praktik baik bagi sekolah-sekolah lain di Wonosobo dalam mengembangkan PIK-R yang aktif, hidup, dan berdampak. (*/tkj/jan)