33 C
Semarang
Rabu, 15 Oktober 2025

Kinerja Ahmad Luthfi-Gus Yasin Membuahkan Hasil, Kemiskinan Jateng Turun

JATENGPOS.CO.ID,  SEMARANG — Kinerja gubernur Ahmad Luthfi dan wakilnya Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) di sektor ekonomi membuahkan hasil. Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan di Jateng pada Maret 2025 turun menjadi 9,48%, dari sebelumnya 9,58% pada September 2024.

Penurunan itu merupakan hasil dari berbagai program terpadu lintas sektor yang dijalankan Pemprov Jawa Tengah. Artinya, keberhasilan tersebut tidak lepas dari sinergi antarinstansi, mulai dari pusat hingga pemerintah kabupaten/ kota.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, Endang Tri Wahyuningsih mengatakan, penurunan itu bentuk nyata dari keberhasilan program-program yang dilaksanakan secara kolaboratif.

“Ini tidak bisa bekerja secara sektoral. Harus satu data, satu arah,” ujarnya, Senin (28/7/2025).

Ditambahkan, beberapa faktor pendorong penurunan angka kemiskinan adalah pertumbuhan ekonomi Jateng pada Triwulan I 2025 yang mencapai 1,8%, menjadikannya provinsi dengan pertumbuhan tertinggi kedua secara nasional, setelah Maluku Utara.

Baca juga:  Musra Jateng, Nama Prabowo Subianto Masih Diunggulkan

Kontribusi terbesar terhadap perekonomian Jateng berasal dari sektor industri dan sektor pertanian, yang pada triwulan I menyumbang pertumbuhan signifikan, juga menjadi pilar penting dalam menggerakkan ekonomi daerah.

“Fokus Bapak Gubernur Luthfi pada ketahanan pangan, terbukti berdampak positif terhadap pengendalian inflasi dan penurunan kemiskinan. Produksi padi pada triwulan I 2025 mencapai 2,94 juta ton gabah kering giling, naik signifikan dibandingkan periode sebelumnya 2,55 juta ton gabah kering giling,” jelasnya.

Penurunan kemiskinan juga tidak lepas dari peningkatan investasi. Pemerintah mendorong pertumbuhan melalui pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batang dan Kawasan Industri Kendal, yang mulai menunjukkan hasil melalui penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan kegiatan ekspor-impor.

Baca juga:  Mudik Lebaran Bakal Dongkrak Ekonomi di Jateng

“Investasi juga memberikan kontribusi terhadap penurunan kemiskinan,” tuturnya.

Ditambahkan, Pemprov Jateng kini mengandalkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional yang terintegrasi dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK), guna memastikan setiap program penanggulangan kemiskinan lebih tepat sasaran.

“Harus dilakukan update data agar lebih akurat dan responsif. Komitmen semua pihak dari gubernur, wakil gubernur, sekda hingga bupati/wali kota telah ditunjukkan lewat sinergi yang konkret di lapangan,” imbuhnya.

Dengan kombinasi pertumbuhan ekonomi yang stabil, sinergi lintas sektor, dan basis data yang semakin baik, Pemprov Jateng optimistis dapat terus menurunkan angka kemiskinan, termasuk kemiskinan ekstrem.

“Pemberdayaan masyarakat adalah kunci. Bantuan harus tepat sasaran dan berkelanjutan. Sinergi dan transparansi data, adalah landasan menuju Jateng yang lebih sejahtera,” pungkasnya. (*)


TERKINI


Rekomendasi

...