JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng), mencatat cek kesehatan gratis (CKG) di wilayah ini mencapai sepertiga angka nasional. Jateng menjadi provinsi penyumbang terbesar akselerasi CKG umum secara nasional.
“Provinsi Jateng sudah melangkah untuk CKG, mungkin dari capaiannya sudah 5,7 juta sasaran dari total nasional 15-an juta,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Sumarno, saat mendampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Arifah Fauzi saat memulai program CKG sekolah, di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Semarang, Senin, 4 Agustus 2025.
Dia bilang, kesehatan menjadi penting untuk anak-anak dalam menunjang kecerdasannya. Cek kesehatan itu meliputi pemeriksaan tekanan darah, telinga, mata, gizi, dan lain-lain.
“Yang perlu menjadi perhatian juga masalah obesitas pada anak. Kalau anaknya gendut, itu sepertinya sehat padahal belum tentu,” ucap Sumarno.
Dikatakannya, menuju Indonesia Emas 2045 salah satunya tertumpu pada anak-anak dari saat ini. Kesehatan anak dan perempuan khususnya harus terus dijaga dan diidentifikasi sejak awal.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Arifah Fauzi, mengatakan, program CKG sekolah dicanangkan sejak 10 Februari 2025, dan dimulai hari ini. Adapun untuk sekolah rakyat sudah dimulai pada 14 Juli 2025.
Tahun 2045, kata dia, Indonesia menginjak usia 100 tahun.Di mana anak-anak saat ini akan menjadi pemimpin-pemimpin masa depan.
“Oleh karena itu, kesehatan menjadi salah satu pondasi untuk potensi bangsa yang bermutu dan berkualitas,” katanya
Salah satu masalah kesehatan anak pada saat ini, katanya, yakni pada gigi. Setidaknya 93 persen anak Indonesia giginya kurang baik, atau berlubang, hanya 7% yang baik. Kemudian angka stunting juga lumayan tinggi.
“Jadi, (CKG) ini sebagai sebuah solusi yang kita lakukan agar kesehatan anak-anak terjamin,” katanya.
Direktur Jenderal SDM Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Nia Sjarifuddin, mengatakan, CKG sekolah menyasar anak-anak usia 7-17 tahun. Pemeriksaan lebih awal, dengan mengenali faktor risiko dini penyakit.
Lebih dari 50 juta anak sekolah di Indonesia, diharapkan akselerasi CKG. Sekolah dari Jawa Tengah akan membantu capaiannya secara nasional.
“Karena Jawa Tengah ini paling akselerasinya (CKG secara umum) paling baik,” ucapnya.
Tri Ragil Saputra, salah satu siswa SLBN Semarang kelas 10, mengatakan, senang telah diperiksa dini kesehatannya. Dia mengatakan, tidak merasa takut, justru ingim bertambah kuat.
Hal yang sama juga dikatakan siswa kelas 10 lain, Aldi Saputra. Dia mengikuti pemeriksaan seperti tekanan darah, cek telinga, dan lain-lain.
“Saya senang, dulu juga pernah periksa di dokter, supaya sehat,” ucapnya. (ucl)