32 C
Semarang
Selasa, 16 Desember 2025

Jawa Tengah Sumbang Warisan Budaya Takbenda Terbanyak di Indonesia

JATENGPOS.CO.ID,  JAKARTA – Sebanyak 514 warisan budaya takbenda ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTbI) oleh Kementerian Kebudayaan. Dari jumlah tersebut, 57 di antaranya merupakan warisan budaya takbenda dari Jawa Tengah. Penetapan tersebut menjadikan Jawa Tengah sebagai provinsi dengan jumlah WBTbI terbanyak pada 2025.

“Provinsi Jawa Tengah mendapatkan penghargaan dari kementerian kebudayaan terkait dengan warisan budaya takbenda. Jawa Tengah mendapatkan yang terbanyak karena kita memang harus selalu nguri-uri budaya,” kata Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, usai menerima sertifikat penetapan WBTbI di Plaza Insan Berprestasi, Jakarta, Senin malam, 15 Desember 2025.

Berdasarkan data peta persebaran WBTbI dari Kementerian Kebudayaan pada 2013-2025, Jawa Tengah menempati provinsi dengan jumlah kedua terbanyak. Total Jawa Tengah memiliki 215 WBTbI, di bawah Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki 245 WBTbI.

Hal itu membuktikan bagaimana kekayaan budaya Jawa Tengah sangat besar. Oleh karena itu, Ahmad Luthfi berkomitmen untuk melestarikan dan mengembangkan potensi budaya yang ada di Jawa Tengah. Ke depan budaya merupakan bagian dari ekonomi kreatif yang perlu dikembangkan.

“Secara tidak langsung akan mengangkat sisi culture Provinsi Jawa Tengah. Sisi lain bisa menaikkan ekonomi kreatif di tempat kita,” jelas Gubernur.

Baca juga:  Dewan Ini Sentil DPU Karanganyar Dengan Status Cerdas di WhatsApp

Dasar itu akan diimplementasikan terhadap semua karya budaya takbenda di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah. Tidak hanya tari, lagu, makanan, atau situs-situs budaya, tetapi semua domain budaya yang ada di masyarakat.

“Jadi karya, cipta, rasa yang bisa dimunculkan di Provinsi Jawa Tengah akan menjadi suatu kearifan lokal yang bisa dijual ke luar. Contohnya adalah lagu “Ilir-ilir” dan banyak sekali, ini sangat luar biasa,” kata Ahmad Luthfi.

Adapun di antara 57 WBTbI asal Jawa Tengah tersebut, ada tembang “Ilir-ilir” dari Kabupaten Demak dan Gendukan dari Kabupaten Pekalongan. Dua warisan budaya tersebut bahkan ditampilkan langsung sebagai pembuka malam puncak “Apresiasi Warisan Budaya Takbenda Indonesia” di Plaza Insan Berprestasi malam itu.

Tembang “Ilir-ilir” sudah diproses untuk menjadi warisan budaya takbenda dunia. Prosesnya kelengkapan dokumen saat ini sedang disiapkan untuk bisa diajukan ke UNESCO.

Ia menjelaskan, “Ilir-ilir” mencerminkan budaya dari Kabupaten Demak. Tembang yang diciptakan Sunan Kalijaga itu mengandung pesan mendalam, manusia harus bangun dari keterpurukan dan sifat malas dan berjalan menuju kebenaran.

“Di situ mencerminkan budaya dari Demak yang diberikan pada saat mongso tandur atau pada saat menanam padi, dia menggunakan Ilir-ilir. Sangat luar biasa sekali bagi masyarakat Demak. Itu nanti bisa mewakili tidak hanya nasional, tapi internasional,” kata Ahmad Luthfi.

Baca juga:  Polrestabes Semarang Catatkan Rekor Penindakan Knalpot Brong  

Sementara itu, Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, mengatakan, pada 2025 ada 514 karya budaya yang ditetapkan sebagai WBTbI. Total keseluruhan WBTbI yang ditetapkan pada 2013-2025 sebanyak 2.727 warisan budaya takbenda yang tersebar di seluruh provinsi. Jumlah tersebut diakui masih sangat jauh dari potensi warisan budaya takbenda yang ada di Indonesia.

“Big data saja itu sudah tidak cukup lagi. Makanya kita dorong satu istilah baru Mega Diversity karena begitu banyaknya ragam budaya dan ekspresi budaya kita. Mulai dari bahasa, sastra, tradisi lisan, kemudian ritus, manuskrip, permainan tradisional, olahraga tradisional, pangan lokal, kuliner, juga tentu adat istiadat dan seni di dalam seni,” kata Fadli Zon.

Tahun depan, ia mendorong agar lebih banyak lagi warisan budaya takbenda yang ditetapkan sebagai WBTbI. Untuk itu, kabupaten/kota dan provinsi diminta meningkatkan pendataan dan pengusulan WBTbI. Tujuannya ke depan agar bisa lebih banyak WBTbI yang dapat diusulkan menjadi warisan budaya takbenda dunia.

“Kita harapkan ke depan warisan budaya takbenda ini bisa menjadi ekosistem berkelanjutan dan dapat diakui sebagai warisan budaya takbenda dunia,” jelasnya. (rit)



TERKINI


Rekomendasi

...