29 C
Semarang
Rabu, 24 Desember 2025

Perluas Akses Pendidikan di Wilayah Terpencil, Wapim DPRD Jateng Tekankan Pemerataan

JATENGPOS.CO.ID SEMARANG – Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Heri Pudyatmoko yang akrab disapa Heri Londo, kembali menegaskan bahwa ketimpangan akses pendidikan di daerah tertinggal masih menjadi persoalan mendasar yang perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah.

Menurutnya, setiap anak di Jawa Tengah berhak memperoleh layanan pendidikan yang layak dan berkualitas, tanpa dibatasi oleh kondisi geografis tempat tinggal mereka.

Heri menilai, latar belakang desa tidak boleh menjadi penghalang bagi anak untuk mendapatkan kesempatan belajar yang setara.

Ia menekankan adanya tanggung jawab bersama antara pemerintah daerah dan DPRD untuk menghadirkan pemerataan akses pendidikan di seluruh wilayah.

“Anak-anak tidak boleh tertinggal hanya karena mereka tumbuh di daerah terpencil. Negara harus hadir memastikan setiap warga memperoleh hak pendidikan yang sama,” ujarnya.

Baca juga:  Akhir Tahun Baznas Kota Surakarta Salurkan Bantuan Senilai Rp 559 Juta untuk 400 Mustahik

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa DPRD Jawa Tengah terus mendorong pemerintah provinsi agar melakukan pemetaan kebutuhan pendidikan secara komprehensif, mulai dari ketersediaan tenaga pendidik hingga pembangunan sarana dan prasarana di daerah prioritas.

Ia menjelaskan, upaya memperluas akses pendidikan tidak semata-mata berfokus pada pendirian sekolah baru, tetapi juga mencakup penciptaan lingkungan belajar yang nyaman bagi siswa dan mendukung kinerja guru.

“Skema sekolah satu atap, bantuan beasiswa bagi siswa kurang mampu, serta pemberian insentif bagi guru yang bersedia mengabdi di daerah terpencil perlu terus diperkuat dan diperluas,” jelasnya.

Selain itu, Heri menilai pemanfaatan teknologi memiliki peran strategis dalam menjembatani keterbatasan akses pendidikan.

Baca juga:  Jambore Nasional Relawan Muhammadiyah Aisyiyah ke-3 Ditutup dengan Aksi Penanaman Pohon di Bukit Mongkrang Lawu

Ia mendorong pengembangan sistem pembelajaran daring agar anak-anak di wilayah terpencil tetap bisa mengakses materi pendidikan tanpa harus selalu hadir secara fisik di ruang kelas.

Ia pun menekankan pentingnya kesiapan guru dalam menghadapi perubahan zaman dengan menerapkan model pembelajaran hybrid yang fleksibel dan adaptif, sehingga anak-anak di pedesaan dapat menikmati pendidikan berbasis digital.

“Terwujudnya keadilan pendidikan merupakan fondasi bagi keadilan sosial. Ketika akses pendidikan di daerah tertinggal terbuka, kita sedang membangun masa depan Jawa Tengah yang lebih setara dan berkeadilan,” tutupnya. (sgt)



TERKINI


Rekomendasi

...