JATENGPOS. CO. ID, SEMARANG – Bibit Waluyo, mantan gubernur Jawa Tengah yang juga Ketua Penasehat Relawan Prabowo Jateng menyarankan, agar kubu capres 01 dan 03, yang saat ini menggugat pelaksaan pilpres di MK untuk legowo. Sudah saatnya semua pihak membatu Prabowo menyongsong kepemimpinan baru sebagai presiden terpilih yang punya tugas berat membangun bangsa ke depan.
“Kepada Pak Mahfud MD dan pak Ganjar, kepada Mas Anies dan Cak Imin, saya memohon mbok Yao mengiklaskan hasil pilpres ini. Kalau dicari kurangnya, semua pasti ada. Ayo kita berangkulan membantu pak Prabowo, untuk membangun bangsa, memikirkan nasip rakyat yang masih susah ini, ” saranya, saat podcast dengan JatengPosTV (grup Koran Jateng Pos), 9 April 2024.
Mantan Pandam IV/Diponegoro dan mantan Pandam Jaya ini menjelaskan, yang namanya pesta demokrasi lima tahunan itu kalau tidak kalah ya menang. Itu keniscayaan yang harus diterima. Semua harus siap kalah dan siap menang.
“Memang paling tidak enak itu orang kalah. Tapi habis pesta demokrasi ya kita harus legowo. Siap kalah siap menang. Tidak mungkin semua menang atau semua kalah, ” tambahnya.
Tokoh senior Jawa Tengah yang dikenal ceplas ceplos dalam bicara ini menambahkan, lebih baik kubu 01 dan 03 berangkulan dengan Prabowo untuk bersa-sama membangun bangsa. Lebih baik bersatu memberikan sumbang sih tenaga dan fikiran untuk sama-sama memikirkan nasib bangsa.
“Itu lebih baik daripada berkelahi terus atas nama mencari keadilan sampai sundhul langit pithu (langit tujuh). Keadilan yang sempurna itu tidak ada, semua pasti ada kurangnya. Ayo Pak Mahfud, Pak Ganjar, Mas Anies dan Cak Imin bersatulah dengan pak Prabowo. Soal siapa mau jadi apa, siapa mau berperan apa, monggolah diatur, saya hanya saran demi bangsa, silahkan dibahas yang terbaik, ” saranya lagi.
Mantan Pangkostrad ini melanjutkan, paling tidak enak itu orang kalah. Tetapi Prabowo juga pernah tiga kali kalah dalam pilpres. Namun berusaha tegar dan mencoba lagi. Kalah lagi. Lalu legowo dan bahkan masuk kabinet yang menang era Jokowi.
“Dalam sekala kecil, saya juga pernah jadi orang kalah saat pilgub Jateng kedua. Tapi saya berusaha legowo, lalu saya panggil pak Ganjar. Saya ucapkan selamat melanjutkan program Jawa Tengah yang belum sempurna di era saya, saya tak pulang kampung angon bebek, “kata Bibit sambil mengangkat tangan kanan ke dahi tanda hormat.
Jika dicari kata Bibit, waktu itu ya ada saja salahnya. Tapi demi rakyat Bibit tidak mau mencari-cari kelemahan Pilgub.
” Begitupun pilpres ini. Tidak ada habisnya kalau hanya mencari kurangnya. Kalau toh ada, silahkan dicatat kekuranganya itu, lalu diperbaiki dimasa mendatang. Jangan diulang lagi, “harapnya.
Bagi para petinggi yang berkelahi itu, kata Bibit, mungkin sudah tidak lagi memikirkan besok makan apa. Tetapi masih banyak rakyat kecil yang tiap hari susah mencari makan. Mereka butuh dipikirkan oleh para petinggi itu.
” Lha kalau mereka bertengkar terus, siapa yang mikirin rakyat kecil. Petani mau beli pupuk, pupuknya tidak ada, mau makan ekonomi sulit. Kalau elit-elut itu mereka sehari maka 10 kali mungkin sudah ada, lha yang miskin-miskin itu, boro-boro mikirin pendidikan maju, mau makan besok saja tidak ada, kasihan kalau elitnya gegeran terus. Kasihan juga presiden tidak bisa mikirin wong cilik karena bertengkar terus. Ayolah sadar dan legowo demi rakyat dan bangsa ini, “harapnya lagi.
Asal tahu, kubu 01 (Anies-Muhaimin) dan kubu 03 (Ganjar-Mahfud) menggugat penyelenggaraan pilres 14 Februari 2004 yang dianggap banyak kecurangan ke Mahkamah Konsiltisusi (MK). Hasil sidang MK akan diputuskan tanggal 22 April 2024.(jan)