JK Harap Warga Papua Bisa Terima Permintaan Maaf

JATENGPOS.CO.ID, Jakarta – Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap masyarakat Papua menerima permintaan maaf Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Wali Kota Malang Sutiaji, sehingga persoalan dugaan pelecehan terhadap kelompok mahasiswa Papua tidak lagi diperpanjang.

“Jadi sebenarnya apa yang diharapkan sudah selesai. Karena itu, masyarakat yang di Papua kita harapkan dapat menerima penyesalan dan tentunya juga permintaan maaf dari masing-masing itu,” kata JK di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa.

Dengan adanya permintaan maaf dari sejumlah pejabat daerah tersebut, Wapres juga berharap ketegangan antarmasyarakat, terkait pelecehan oleh oknum anggota organisasi kemasyarakatan dapat berakhir dan tidak berlarut-larut.

Baca juga:  Kematian Mingguan Tertinggi di Jateng

“Kami harap ini akan ‘cooling down’ masalah ini, karena apa yang diharapkan oleh masyarakat Papua di Papua dan Papua Barat, yaitu agar peristiwa di Surabaya diselesaikan sudah selesai,” tambahnya.

iklan

Kronologi kericuhan di sejumlah daerah di Papua dan Papua Barat dipicu akibat pengepungan terhadap asrama mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, Jumat (16/8), oleh sejumlah orang yang tergabung di beberapa ormas.

Massa ormas tersebut menuding terjadi pelecehan bendera Merah Putih di asrama mahasiswa Papua tersebut. Dugaan pelecehan bendera tersebut beredar di media sosial dan belum terbukti kebenarannya. Akibatnya, terjadi sejumlah aksi di Papua dan Papua Barat, Senin (19/8), yang dipicu oleh pernyataan negatif dari sejumlah oknum terkait pelecehan bendera Merah Putih di Jawa Timur.

Baca juga:  Jusuf Kalla Sebut Pemerintah Harus Siapkan Skenario Terburuk Hadapi Corona

Di Papua Barat, massa memblokade beberapa ruas jalan utama di Manokwari, dengan membakar ban hingga membuat arus transportasi di daerah itu lumpuh. Sementara di Papua, ribuan warga berjalan kaki menuju Kantor Gubernur Dok II Jayapura untuk menemui Gubernur Papua Lukas Enembe. Aksi itu menyebabkan jalan utama macet dan pertokoan tutup. (fid/ant)

iklan