JNE Bantu Air Bersih dan Sembako di Gunungkidul

BANTUAN JNE- JNE Yogyakarta membantu warga Tungu yang dilanda kekeringan, pada Selasa (8/9/2029), dengan melakukan dropping air bersih dan sembako bagi warga Tungu, Gunungkidul. FOTO : IST/ANING KARINDRA/JATENG POS

JATENGPOS.CO.ID,  SEMARANG – Setiap tahun di musim kemarau beberapa daerah di Kabupaten Gunungkidul mengalami kekeringan. Salah satunya adalah Dusun Tungu, Kalurahan Girimulyo, Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul.

Kondisi tersebut mengundang kepedulian JNE untuk membantu warga Tungu yang dilanda kekeringan. Pada Selasa (8/9/2029), JNE Yogyakarta melakukan dropping air bersih dan sembako bagi warga Tungu. Sebanyak 50 tangki air bersih atau 250.000 liter dibagikan untuk 1068 jiwa di 10 RT.

JNE Yogyakarta juga memberikan lima buah wastafel yang ditempatkan pada fasilitas umum di dusun Tungu yaitu Balai Desa, Sekolah dan Masjid. Fasilitas ini disediakan agar masyarakat semakin rajin melakukan aktifitas cuci tangan sebagai salah satu bentuk pencegahan covid-19.

Selain air bersih JNE Yogyakarta memberikan 65 paket sembako bagi warga kurang mampu yang terdampak covid-19. Seluruh bantuan tersebut diterima oleh Suprihatin, Kepala Dusun Tungu didampingi oleh perangkat desa setempat.

Marsudi, Head Of Regional Jateng-DIY juga turut hadir dan mengapresiasi kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh JNE Yogyakarta tersebut. Ia sekaligus menghimbau warga Tungu turut menjalankan protokol kesehatan mulai dari lingkup terkecil yaitu membiasakan keluarga untuk cuci tangan agar pandemi segera berlalu.

Adi Subagyo, Kepala Cabang JNE Yogyakarta yang menyerahkan secara simbolis bantuan air dan sembako untuk warga juga berpesan, semoga bantuan dari JNE ini bermanfaat. Adi juga berharap, masyarakat Tungu mendoakan JNE agar selalu diberikan kelancaran dan kemudahan dalam mengemban amanah masyarakat.

Adi menjelaskan, kegiatan bakti sosial merupakan salah satu upaya Adi untuk terus menanamkan rasa syukur serta kepekaan karyawan JNE terhadap lingkungan sekitar.

“Mungkin bagi teman-teman yang turut serta dalam bakti sosial hari ini air bukanlah sesuatu yang berharga karena bisa kita dapatkan melimpah, namun bagi warga disini air sangat berharga karena untuk satu tangki air 5000 liter mereka harus mengeluarkan biaya 150 ribu rupiah,” jelas Adi.

Adi juga berharap, para karyawan meningkatkan rasa syukur atas kenikmatan yang telah diperoleh setiap hari. Selain itu para ksatria dan srikandi JNE juga harus peduli terhadap sesama karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

Suprihatin, mewakili warga Tungu mengucapkan terimakasih kepada JNE atas bantuan yang diberikan. Ia bercerita bahwa awalnya Ia berinisiatif untuk mengajukan bantuan ke JNE Yogyakarta setelah melihat tahun lalu ada dusun tetangga yang mendapatkan bantuan air bersih.

“Setiap musim kemarau warga Tungu harus membeli air bersih karena kami bergantung pada air hujan namun tahun ini warga kami semakin kesulitan karena beberapa kehilangan penghasilan karena covid-19,” pungkas Suprihatin.(aln)